Don’t CHASE me 2/3


Gambar

Author           : Dewi Farihatus s (WhieKyuYeonHaeri)

Type              : Three Shoot

Genre            : Romance, AU

Rating            : PG

Cast              : Park Jiyeon (T-ara)

Kris Wu fan(EXO-M)

Oh Sehun (EXO-K)

Baek Suzy (MissA)

My FB id… Dewifarihatussholihah

Sebelumnya Check this: Part 1

Annyeong…reader!! aku baru update sekarang tadinya mau post tgl 31 juli pas ultah aku, tapi berhubung katanya ada something… jadi deh baru bisa update sekarang!!

Ayo Semangat Queen’s!! Jiyeonnie!! jangan patah semangat berantas HATERS!!!

HWAITING!!!

Happy reading!!

keep RCL^^

Terima kasih Sunbaenim membuat kami semakin membencimu.

dan akan kupastikan setelah ini, Jiyeon tidak akan pernah menyukaimu lagi.” Jelas Yeoja berambut pirang itu mengatakan kebenarannya aku tercengang mendengar yeoja itu,

lalu mereka pergi meninggalkanku seperti orang bodoh.

Semua mata kini tertuju padaku, semua menatapku dan saling berbisik tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

“Apa yang kalian lihat!” teriak Suzy berusaha melindungiku dan kembali memeluk lenganku namun aku segera melepasnya kasar

“Suzy~ya aku harus pergi.” Ucap ku meninggalkan Suzy.

Kris pov end

Sehun pov

Apa Jiyeon begitu mencintai Kris Hyung?

Apa tidak ada sedikitpun celah bagiku untuk bisa memasuki hatinya?

Berbagai pertanyaan memenuhi kepalaku saat aku berusaha mengejar Jiyeon yang berlari entah kemana. Setelah cukup lama mencari,

akhirnya aku melihat sosok Jiyeon di atap sekolah setelah sebelumnya aku menanyakan Jiyeon pada setiap murid yang berada dikoridor.

“Uljimma…” ucapku muncul dibelakang Jiyeon tiba-tiba membuat yeoja itu tersentak kaget.

“Uljimayo…igeo makanlah roti melon kesukaanmu. aku juga tidak lupa membelikan susu pisang, aku tahu kau pasti kelaparan.”aku sedikit bergurau memecah kecanggungan  diantara kami

“Gomawo Sehun~ah.” Jawabnya menerima roti serta susu pemberianku, Jiyeon memakan roti nya dalam diam begitupun denganku.

“Jiyeon~ah apa kau tidak bisa melupakan Kris Hyung? Dan… mulai menyukaiku?” tanyaku berhati-hati

“Huh? Sehun~ah, kau tahu sendirikan, hanya dia namja yang kusukai dengan segenap hatiku, hanya dia namja yang kusukai sejak kecil sampai saat ini.

Aku sudah terlalu jauh menyukainya, maksudku … entahlah aku merasa senang saat dia senang, sedih saat dia sedih, gembira saat suasana hatinya sedang baik, bahkan aku bisa merasakan sakit yang Wu fan oppa rasakan. Ot…tokhe… Otto…kheyo Sehun~ah, nan jeongmal paboya yeoja.”ucap Jiyeon sambil menangis dan mulai memukul-mukul  kepalanya.

segera ku tahan kepalan tangannya yang hendak memukul kembali kepalanya yang tidak berdosa tu.

“Geuman… kau bukan yeoja bodoh, Kris hyunglah yang bodoh, yang membiarkanmu terluka.

Jiyeon~ah tahukah kau akupun merasakan hal yang sama padamu, merasakan apa yang kau rasakan pada Kris hyung.

Setiap aku melihat Hyung menghina, meledek dan membentakmu didepan orang banyak ingin sekali aku melindungimu dan balik memakinya. Namun,  aku tidak bisa, aku tidak punya hak apapun untuk melakukan itu.”

Aku menunduk berusaha menahan air mataku karena penolakan Jiyeon yang sudah aku prediksi akan keluar dari bibir indahnya.

“Dengar Jiyeon, aku tahu ini egois tapi beri aku satu kesempatan, aku mohon … Aku mohon aku berjanji aku tak akan membuatmu semakin sakit, aku,,, aku janji aku akan membuatmu melupakan Kris Hyung, Yaksokhe.”

“Hah? Sehun~ah micheosseo?! Apa kau gila? Jika aku menerimamu saat ini artinya aku membuatmu sebagai pelarianku saja, itu berarti aku memperalatmu untuk bisa melupakan Wufan oppa!!.”Jiyeon terlihat sangat marah dengan ucapanku

“tidak apa, aku terima aku menerima apapun yang kau lakukan padaku. Aku tahu ini gila, aku pun tahu aku pasti akan sakit jika kau hanya memperalatku, apalagi jika akhirnya kau tidak menyukaiku.

Tapi, aku lebih sakit melihatmu menderita olehnya,  aku benci melihatmu semakin tersakiti oleh Kris hyung.” Ucapan itu tanpaku sadari keluar begitu saja dari bibirku membuat Jiyeon semakin terkaget-kaget mendengar pengakuanku.

“Sehun aku…”

“aku mohon, jika suatu hari kau benar-benar tidak bisa menerimaku, aku terima… jika kau memutuskanku tanpa sebab yang jelas pun,,, aku pasti… terima.”

“Aigoo. Ya!! Mana ada namja yang pasrah begitu…Hufft… baiklah. A  aku menerimamu, aku terima kau menjadi namjachinguku, tapi ingat kau. Neo!! Jangan pernah menyakitiku kalau tidak,”

“kalau tidak?”

“kalau tidak akan ku cincang kau dan kujadikan makanan anjing liar, arraseo!” aku merinding sedikit namun aku tidak peduli yang penting Jiyeon menerimaku, akhirnya setelah bertahun-tahun akhirnya ia mau juga menerimaku walau terpaksa…

“Gomawoyo Jiji…”aku berteriak senang dan memeluk Jiyeon spontan

“Jiji?”ucapnya heran

“ne… itu nama panggilanku padamu JIJI kau panggil aku hunnie,,,Honey juga tak apa.”

“Haha..dasar bocah.”kekeh Jiyeon di pelukanku.

Tanpa terasa waktupun berlalu dengan cepat

“Ya kalian dari mana saja?” IU berdiri di depan kelas menunggui mereka dengan kesal

“makan siang apalagi?” jawabku santai

“ iya tapi dimana? aku dan Luna hampir berjalan mengelilingi sekolah untuk mencari kalian dan tidak ketemu.”

“ditempat RA HA SI A, betulkan Sehun?” Jiyeon melirik padaku,  dan mengedipkan sebelah matanya.

“Aish kalian benar-benar men cu ri ga kan.” IU memandang kami satu persatu dengan pandangan menyelidik.”

“tentu saja weee(Jiyeon menjulurkan lidahnya meledek IU lalu melirik Luna yang melamun di sisi pintu lainnya) kenapa lagi dia?”

“tadi kami bertengkar hebat dengan Kris Sunbaenim. Habis jengkel sekali melihat dia masih mengataimu saat kau pergi dengan Sehun tadi,

dan kami melawannya. Oh,, maksudku mereka karena Suzy si nenek sihir itu juga membantu Kris sunbae akhirnya kami terlalu emosi dan mengatakan semuanya,”

“Hah?” Jiyeon semakin tidak mengerti dengan penjelasan IU

“Jadi tadi saat kau pergi meninggalkan kantin (Luna mengatakan detailnya cerita mereka.) tapi aku berani bersumpah tidak ada yang kutambahi semua yang kukatakan adalah kebenaran yang selama ini ada dipikiranku.

dan itupun yang sering kau katakan pada kami (IU ikut mengangguk) semuanya keluar begitu saja. Mian Yeonnie.”

Luna terlihat sangat menyesal, aku mengira Jiyeon akan marah-marah dan membanting semua yang ada di depannya namun ternyata Jiyeon malah meletakkan kedua tangannya di pundak Luna

“ Gomawo, aku yakin kau mengatakan semua itu demi melindungikukan?” Luna mengangguk

“mungkin berat melupakan namja yang kusukai sejak kecil, namun aku akan berusaha melupakannya.dengan bantuannya” Ucapnya lagi sambil menunjukku.

“hah?”IU dan Luna noona terlihat semakin tak mengerti, akhirnya aku berdehem(?)

“Pengumuman!! Nan Oh Sehun imnida! kelas 1-A sekaligus ketua kelas disana, memperkenalkan diri pada Kau dan Kau (menunjuk Luna dan IU) dan semua yang ada disini, sebagai namjachingu Jiyeon noo… anni… Jiji.” Ucapku sambil mencium pipi Jiyeon lembut,

membuat IU dan Luna noona termasuk Jiyeon kaget dengan aksiku itu termasuk teman-teman sekelas mereka.

hahaha…aku suka menjadi pusat perhatian.

“Ya!! Siapa yang memperbolehkanmu mencium pipiku!.”akhirnya jiyeon tersadar dan mulai memukuliku main-main dengan ringan namun aku hanya menjulurkan lidahku, dan berlari menuju kelasku.

“kemari kau!! Awas kalau kemari lagi ku tendang kau!! Kemari Oh Sehun! Aku benci kau!” lanjut Jiyeon berteriak padaku yang sibuk berlari kembali ke kelasku.

“Aku cinta kau!” balasku berteriak membuat

Teriakan ‘WOO’ bergaung dikelasnya. Pasti wajah Jiyeon memerah saat ini.

Sehun Pov end

Sepulang sekolah

Jiyeon Pov

Sepanjang hari tadi adalah hari yang sangat menyenangkan bersama Sehun,setelah berminggu-minggu sulit sekali tersenyum akhirnya bisa juga tersenyum normal.

Ternyata dia namja yang cukup baik, dia mengajakku berjalan-jalan mengelilingi kota Seoul makan ddukbeoki di pinggir jalan, ramyeon di kios kecil juga menyenangkan.

Sejujurnya ini adalah kencan pertamaku dengan namja yang benar-benar namja chinguku, sebenarnya pernah aku pergi dengan Wu.. anhi maksudku Kris itupun hanya disuruh membeli sayuran di super market tapi aku selalu mengatakan bahwa itu adalah kencan, menyedihkan bukan.

Tak terasa siang berganti malam, Sehun pun mengantarku hingga depan rumah.

“Gomawo Sehun~ah untuk hari ini, tadi benar-benr sangat menyenangkan aku suka.”

“aku juga suka, nanti lagi aku ajak kau ke pantai.”

“ne, tapi nanti saat kau benar-benar sudah mendapat lisensi, arraseo?”

“ne…chagi~.” Aku terkekeh mendengar ucapan sayang yang begitu janggal ditelingaku.

“Yaikkk…jangan memanggilku seperti itu, terdengar aneh sekali.”ucapku dengan nada jijik

“Waeyo? Aku kan namchinmu.”ujar Sehun sambil beraegyo

“hahaha…sudah pulang sana. Nanti ommamu marah lagi dan mengira aku menculik anaknya.”gurauku membuat Sehun menggembungkan pipinya sebal

“Hahahaha…Sehun berhenti beraegyo kau tidak pantas.” Ucapku sambil mencubit pipinya

“Wae…Chagi!! “rajuk Sehun berteriak

“Ssstt!! Diam. Oh sehun semua orang sedang tidur. Pabo!!”

“Ya!! Jangan berteriak malam-malam begini. kalian mengganggu saja.” Teriak di sebelah rumah,

apa…aku mohon Tuhan jangan dia… jangan Kris, aku mohon…

“Kris Hyung? Sedang apa kau disini?”

Aish kenapa harus dia, ugh!!

“tentu saja aku disini ini rumahku. Dan sedang apa kau disini Oh Sehun, bukankah harusnya kau sudah pulang dari tadi?”

“ah… aku ingat. Kau ingin tahu siapa yeojachinguku kan? Kami baruu saja pacaran, tebak siapa?”

“huh? Mana kutahu? Sulli? Krystal? Terserahlah.”

Jangan, jangan sekarang Sehun. Jangan katakan padanya.

“Sulli? mana mungkin aku menyukai bayi raksasa itu? Dan Krystal? Yeoja matre itu? Aigoo? Amit-amit (?).”

“lalu siapa?” Tanya Kris malas

Andwae.. jangan… jebal jangan bilang padanya..

aku memberi kode pada Sehun agar tidak mengatakan padanya namun, ia sepertinya tidak mengerti dan terus bicara

“dia, Park Jiyeon dialah yeoja yang selama ini kucintai sepenuh hati, yang selalu ingin kulindungi, yeoja manis dan penuh dengan aegyo.”

“huh? Kau suka Stalker ini?” Kris bicara dengan nada meremehkan menunjuk wajahku, Sehun menampar telunjuk Kris dan memandang tulus padaku,

“ne, aku merasa dia begitu manis saat mengikutimu, selama ini aku selalu iri padamu saat ia mengikutimu. Aku sangattt iri, Jinjjayo.

Tapi sekarang tidak lagi dia sudah menjadi milikku.

Keurom, Hyung jangan meneriakinya lagi arrachi? lagipula sekarang dia akan men-stalker-i ku ya kan chagi~?” ucapannya membuatku terdiam sejenak aku terpesona pada setiap ucapan yang ia katakan pada Kris walaupun pada akhirnya ingin sekali aku muntah,

siapa juga orang yang ingin diikuti kemana-mana? Hanya dia dasar orang bodoh.

“Ehm..sudah pergi sana ummamu terus menelponku.” Usir Kris pada Sehun,

“jinjja? Baiklah noo..eh Jiji~ah aku pulang dulu ne? dah.” Ucap Sehun tidak rela meninggalkanku

“ne bye.”

Saat ia sudah berjalan beberapa langkah menuju motornya ,Sehun kembali padaku dan mencium pipiku

“Ya ini sudah yang kedua kalinya hari ini. Oh Sehun!!” pipiku memanas karena ciuman Sehun tadi

“Habis pipimu lembut. Johae (aku suka). Dah sampai jumpa besok Chagiya~” Ucapan itu malah membuat pipiku semakin memanas,

pasti pipiku sebentar lagi terbakar dan beberapa saat kemudian Sehun melajukan motornya untuk pulang.

Saat aku berbalik kukira Kris sudah kembali kerumah ternyata dia masih berdiri di depan rumahnya dengan wajah marah, kenapa dia

“Omo!! Wu f,,, Kris sunbae, kukira kau sudah pulang?”

“Kris? Sunbae? Hhhh (menyeringai) Aneh sekali kau memanggilku seperti itu.”

“bukannya kau pernah bilang hanya yeojachingumu saja yang berhak memanggilmu oppa? Dan kau juga sering marah saat aku memanggilmu Wu fan.

Jadi sekarang aku tidak memanggilmu seperti itu lagi, dan permisi aku masuk duluan, aku sudah mengantuk.” Pamitku padanya,

entahlah kekuatan super hero mana yang masuk kedalam tubuhku aku bias mengacuhkan Kris seperti itu

“Chakkaman, apa… apa benar yang dikatakan Sehun tadi?”

“ne?” tanyaku tak percaya dengan apa yang dia ucapkan

“apa benar kau berpacaran dengan Sehun?” tanyanya berhati-hati

“apa pedulimu?”

“eobso (tidak ada), jawab saja.”

“ne aku berpacaran dengannya.”

“huh…?”

“wae? Bukankah seharusnya kau senang, ini artinya aku tidak akan lagi mengganggu mu kan?”

“ya. tapi, apa ,,, kau sudah melupakanku?”

“mwoya igee? Apa maksudmu?”

“sudah jawab saja!” mendengar teriakannya aku malah malas menjawab semua pertanyaanya dan berbalik menuju kerumahku namun Kris menahan lenganku.

“lepas.” Ucapku

“tidak, sebelum kau menjawab pertanyaanku.”

“kenapa kau begitu penasaran? Bukankah setiap harinya kau benci melihatku? Bukankah setiap aku datang kau selalu menyuruh Tao untuk mengahalangiku agar aku tidak bisa masuk?

bukankah setiap aku mendatangimu kau selalu bersembunyi? Bukankah kau membenci setiap ucapanku? Dan yang paling penting bukankah kau membenciKU?!! Aku tahu ini kasar, tapi aku juga membenci diriku yang seperti itu.

Arraseo, arraseoyo? aku mencoba mengerti semua itu, sekarang aku dan Sehun akan mencoba menjauh dan tidak lagi mengganggumu. Permisi tuan Kris Wu.” Ucapku namun genggamannya masih terus mengerat di lenganku memberi rasa sakit disana.

“itu tidak menjawab pertanyaanku, nona Park, aku Tanya sekali lagi, apa kau sudah tidak menyukaiku lagi?” tanyanya, matanya terus menatapku lekat-lekat.

Aku mencoba melepaskan genggaman kuatnya yang sia-sia saja kulakukan,

“baiklah, Kris op sunbae… pasti aneh jika aku mengatakan aku sudah tidak menyukaimu lagi padahal dalam kenyataannya tadi aku masih menatapmu dan Suzy dengan iri. Hehe,, .”

“Jangan tertawa tidak ada yang lucu.”ketusnya

“(aku menggaruk-garu kepalaku yang sebenarnya tidak gatal sedikitpun) arraseo… ne. aku masih menyukaimu. Tapi gwaenchana sunbaenim, aku akan belajar melupakan perasaan ini padamu dan mulai bersikap biasa padamu, juga mulai menyukai Sehun yang juga menyukaiku.” Ucapku tersenyum tulus pada Kris

Wajahnya terlihat begitu kaget setelah mendengar jawabanku,

“sekarang bolehkah aku pergi? Bagus, permisi.” Ucapku tanpa menunggu jawabannya.

Jiyeon Pov end

Kris pov

Aku begitu terkejut mendengar jawaban dari yeoja dihadapanku ini, ia tersenyum begitu manis saat ia berkata akan belajar melupakan perasaannya padaku, apa benar ia akan melupakanku,

Kenapa aku begitu tidak rela, apalagi saat melihat Jiyeon dicium Sehun aku merasa makhluk dalam perutku mengamuk tak karuan dan amarahku tiba-tiba memuncak. Mwoya ige~? Apa yang kurasakan ini?

Aku terus memikirkan Jiyeon sepanjang malam hingga akhirnya aku tak sadar telah terlelap kedalam alam mimpiku.

Keesokan harinya

 

Akhir-akhir ini sekolah dan dirumah terasa membosankan tidak ada yang berteriak-teriak mendatangi kelasku,

tidak adayang memaksaku untuk makan bekal gosong buatannya,

tidak ada yang…

mengingat kejadian kemarin masih membuatku shock,

tunggu apa aku begitu cemburu pad Sehun? Tidak… tidak…

aku punya Suzy, ingat Suzy juga salah satu yeoja tercantik disekolah. Tapi, bukankah Jiyeon juga salah satu murid popular disekolah ini.

Eh kenapa aku selalu saja mengatakan nama itu ugh ….

Aku kembali menatap langit dari jendela kelasku yang begitu dekat dengan bangkuku,

“Kris~ya apa ada yang berbeda dengan langit hari ini?”Tanya Suho tiba-tiba berdiri didepannya menghalangi pemandangan didepanku dan mulai mengamati langit di hadapanku

Aigoo bocah ini.

“anni, ya minggir kau.”

“Wae gurae? Tidak biasanya kau melamun seperti ini?”

“uhm Suho~ya, aku mau bertanya padamu sesuatu yang aneh tapi jangan meledekku.”

“tanyakan saja?”

“apa itu cemburu?”

“cemburu? yang aku tahu cemburu adalah uhm..  perasaan marah, iri, tidak suka saat melihat sesuatu atau seseorang yang kita sayangi bersama orang lain. Banyak versi mengenai cemburu tapi mungkin hanya itu yang kutahu, Wae? Apa Suzy membuatmu cemburu?”

“bukan, bukan itu. lalu apa perasaanmu saat melihat yeoja yang kau benci bersama namja lain?”

“huh pertanyaan macam apa itu?” Suho menatapku dengan tatapan meledek

“ya! Aku bilang jangan meledekku.”

“ne~, baiklah mian… perasaanku? pasti senang karena yeoja itu tidak lagi menggangguku.”

“tapi aneh tidak? jika kau cemburu pada yeoja yang kau benci bersama dengan namja lain?”

“Uhm … tentu saja Aneh. Mungkin kau bukan cemburu tapi merasa kehilangan.”

“kehilangan? Maksudmu?”

“Aigoo neo paboya? Begini kau selalu diganggu yeoja itu. Namun, tiba-tiba ia tidak lagi mengganggumu dan kau merasa ada yang kurang dihidupmu, nah itulah perasaan kehilangan. Mungkin tanpa sadar kau mulai menyukainya.”

“Huh?  lalu Suho~ya, otthokhe? Apa yang harus kulakukan?”

“nah itu adalah pekerjaan hatimu, biarlah hatimu yang menentukannya. kau memilih Jiyeon yang selama ini kau rasa mengganggumu atau Suzy yeojachingumu, berhati-hatilah memilih salah satu dari mereka.”

“Ji Jiyeon siapa yang bilang aku membicarakan yeoja itu?”

“hanya ada satu yeoja yang selalu mengganggumu dan itu adalah Jiyeon.”

“Sok tahu kau.”

“terserah, aku rasa Jiyeon cukup manis, apa lagi saat ia berusaha meminta nomor ponselku, Kyeopta…”

“Jangan berani menggodanya. Tapi terserahlah toh dia sudah punya pacar,” Ucapku dengan nada sangarku lalu berganti dengan nada pasrah

“Hah!! Jinnjayo? Aish,,, aku telat. ugh! Padahal dia targetku selanjutnya. Nuguya?”

“Shikkereo!! Tanyakan saja pada orangnya!” bentakku. lalu aku kembali duduk lurus membuka buku pelajaranku secara acak dan memasang wajah cemberut.

Apa benar aku mulai menyukai Jiyeon? Tapi Suzy bagaimana dengannya? ARGGH!! MOLLAYO!!

Kris pov end

Author pov

“Jiji akhirnya kau kalah juga, setelah aku tunggu akhirnya waktunya tiba juga untuk pembalasan atas dahiku yang memerah ini karena kau!!.” Ujar Sehun dengan tatapan marahnya seolah benar-benar ingin membalas dendam.

“Ya!! Ini kan hanya permainan, dan salah sendiri daritadi kau selalu kalah.”Jiyeon berusaha membela diri dan mempoutkan bibirnya.

“tapi dahiku panas dan sakit tahu!! Sentilanmu benar-benar keras aku ragu kau sebenarnya yeoja atau namja?”

“Ya!! Bicara sembarangan lagi aku…”Jiyeon sudah siap mengangkat kepalannya tinggi-tinggi seperti hendak memukul Sehun,

Jiyeon yang melihat Sehun menutup matanya kuat-kuat tidak berniat menghentikan ataupun menangkis pukulan Jiyeon hanya tersenyum lalu mengusap kening Sehun yang memerah dan panas akibat kekalahannya tadi.

“Sakit?”

“huh? Apa kau tidak jadi memukulku?”

“tidak.”

“baiklah kalau begitu, jika kau mengalah akupun akan mengalah.”Sehun kembali mengocok kartunya,

“Chakkaman kali ini kau boleh membalasku, tapi hanya kali ini saja anggap saja sebagai balasan keningmu yang memerah karena sentilanku.”

“bolehkah? Baiklah kalau begitu.”

Jiyeon yang merasa bersalah hanya pasrah menutup matanya lekat-lekat meredam rasa sakit yang sebentar lagi akan ia rasakan, namun sudah dua menit berlalu tapi hukuman belum juga ia terima,

akhirnya ia memutuskan untuk membuka matanya perlahan,sedikit-demi sedikit matanya terbuka dan yang pertama ia lihat adalah Sehun yang menahan tawanya dan melipat tangan didadanya.

“Oh Sehun! katanya kau tidak mau mengalah?” bentak Jiyeon pada namja yang usianya muda satu tahun itu,

“siapa bilang aku mengalah? Karena aku menang permainan kartu kali ini. Jadi, aku yang menentukan hukumannya.”

“huh? Tapi perjanjiannya kan tidak seperti itu..”protes Jiyeon

“tapikan tadi saat kau menghukumku aku tak protes sedikitpun.”

“baiklah tuan Oh, jadi apa hukumannya?’

“Hukumannya ini CHU…”Sehun mencium bibir JIyeon lembut tak sampai dua detik Sehun segera melepaskan bibir Jiyeon dan tersenyum lebar,

Jiyeon masih terlalu kaget tak mampu berkata-kata.

Bibirnya, ciuman pertamanya  yang berharga telah direnggut oleh bocah ini,

meskipun ia marah tapi Jiyeon tidak merasakan amarah memuncak seperti halnya seseorang mencuri sesuatu yang paling berharga darinya,

ia merasa cukup rela memberikan ciuman pertamanya pada Sehun. Namun, ia sedikit kecewa karena Sehun mengambilnya tanpa persetujuannya.

Jiyeon langsung terdiam dan menunduk, sehunpun mendekati Jiyeon senyum diwajahnya kini telah berganti dengan raut kekhawatiran dan penyesalan.

“Kau marah? Mianhae noona…”ucap Sehun menyesal

“kau mengambil ciuman pertamaku.”

“Mwo? Aigoo…Mianhae, apa benar sebesar ini kau masih belum mendapat ciuman pertamamu, aku saja mendapat ciuman pertamaku saat berumur 10 tahun.”

“aku kan menunggu namja yang tepat pabo..”

“baiklah…baiklah,,, mianhae.”

“tidak mau.”

“ayolah apa noona mau es krim? Biar aku traktir…”

“kau pikir aku anak kecil bisa kau sogok dengan es krim.”

“ya sudah kalau tidak mau. Dah.”

“Ya!! Siapa bilang aku tidak mau.”

“tadi tidak mau.”

“Mau.”

“Ya sudah Jiji kajja!!.” Sehun pun menarik Jiyeon dengan lembut dan menaruh lengannya di pundak Jiyeonmembuat pipi Jiyeon bersemu merah.

Jiyeon maupun Sehun tidak menyadari seseorang di belakang pepohonan tengah mendengarkan setiap perkataan mereka dengan hati yang remuk redam.

“Jadi selama ini kau telah benar-benar melupakanku?” bisik Kris sambil memandang dua punggung pasangan yang mulai menjauh dari pandangannya.

“Kris~ya dari mana saja kau?”Tanya Xiumin yang baru datang entah dari mana

“oh kau, aku.. aku dari…”

“kenapa kau gagap? Dan kenapa wajahmu merah? Apa kau menangis?”

“Ya! min~ah cerewet sekali kau.” Teriak Kris sambil menutup bibir Xiumin paksa dengan telapak tangannya

“mmmmm mmmmm.”ucap xiumin dibalik telapak tangan Kris

“janji kau tidak akan bicara macam-macam.”

“mmm.”ucap xiumin sambil mengangguk-angguk

“baiklah.”

“huh..huh… aigoo aku hamper saja kehilangan nafas dasar kau, kenapa? Ada apa denganmu?” Xiumin menatap khawatir sahabatnya itu,

“aku , aku sakit.”

“apa yang sakit?”

“hatiku. Neomu appo,”

“kenapa? Kenapa bisa sakit? Apa kau melihat Suzy dengan namja lain?”

“bukan Jiyeon, Jiyeon berciuman di depanku dengan … Sehun.” Kris mencoba menahan air atanya hingga yang terdengar hanya ucapannya yang terbata

“lalu kenapa? Bukankah kau harusnya senang? Yeoja itu tidak akan mengganggumu lagi,”

“Andwaeyo (tidak mau)! “

“apa kau? Ah.. Aku tahu ini pasti akan terjadi, kau mulai menyukai Jiyeon kan?” Kris mengangguk menyetujui ucapan Xiumin

“ungkapkanlah perasaanmu padanya,” saran Xiumin

“Shirreo, dimana harga diriku? Lagipula ada Suzy.” Tolak Kris

“hmmph (menahan tawa),, ini adalah pilihanmu, ngomong-ngomong tentang harga diri, Jiyeon selalu mengungkapkan perasaannya padamu tanpa malu dan memikirkan harga dirinya. Padahal ia juga termasuk yeoja popular disini, mian aku hanya mengingatkanmu.”

“baiklah akan ku INGAT.” Ucap Kris marah.

TBC….

Otthe masih gak ada gambaran…KrisYeon atau HunYeon?

Sekali lagi BERAANTAS HATERS…

Jiyeon gak mungkin tukang bully….

Hwayoung please tell them that she’s not like that…

oke selesai..

04-08-2012

Whiekyuyeonhaeri

38 tanggapan untuk “Don’t CHASE me 2/3”

  1. haha sehun ma jiyeon makin sweet aja , duh kris telat sih nyadarnya masak disaat sehun jiyeon udah deket mau ngambil jiyeon ckck
    keren tuh kata2 xiumin , jiyeon aja gk mikirin harga diri nya wktu ganggu kris ..
    next ya eonn

  2. Rupanya bang yi fan sudah terkena batunya, Good Job Ji…. Emangnya dia doang yang bisa nyakitin Jiyi, kasian deh Yifan hehehehe….. *evilaugh*

  3. ne 3 trio dorky di t-ara itu ditambah tom and jerry ga mungkin ngebully hwa. Haters nyebelin itu aja yg membesar-besarkan isi twitter mereka.

    Baby dino emang nakal & tukang mukul tp yg dia pukul bkn cuma hwa kok. Boram aja udah jd langganan di pukul sama jiyeon

    btw, ceritanya bagus. Semoga jiyeon sama sehun ya endingnya

Tinggalkan komentar