Don’t CHASE me 1/3


Gambar

Author           : Dewi Farihatus s (WhieKyuYeonHaeri)

Type              : Three Shoot

Genre            : Romance, AU

Rating            : PG

Cast              : Park Jiyeon (T-ara)

Kris Wu fan(EXO-M)

Oh Sehun (EXO-K)

Baek Suzy (MissA)

My id FB : Dewifarihatussholihah

Annyeong…reader baru sekarang lagi aku update setelah hiatus bertahun-tahun lamanya #alay

tapi sekarang aku mau update antara KrisYeon-HunYeon baca terus yah biar tahu akhirnya,,,

Happy reading!!

keep RCL^^

Kris Pov

“Wu Fan oppa… aku datang!!”

“Jiyeon~ah bisakah kau sedikit saja tenang, lagipula kau kan datang setiap hari, toh rumahmu hanya berjarak lima meter dari rumahku. Jadi kau datang atau tidak tidak masalah buatku.” Ucapku merasa terganggu

“oppa selalu saja dingin padaku…huh,, Jinjja!! Geundae…aku tetap suka!!” jerit Jiyeon namun aku tidak peduli dan segera meninggalkan Jiyeon yang sedang menjerit-jerit tak jelas sendirian,

Melihat kesempatan itu aku segera masuk kedalam kamarnya

DUKDUKDUK

“oppa,,,aigoo kenapa aku ditinggal sendirian oppa… oppa~!!” teriak Jiyeon dibalik pintu kamar.

Aku mengeratkan genggaman tanganku berusaha menahan kesabaran akan tingkah tetanggaku yang satu ini.

“oppa,,, oppa~”Jiyeon masih saja merajuk agar aku mau menemuinya, namun daripada menemuinya aku lebih memilih memakai headphone lalu menaikan volume suara di ipodku sambil membuka buku kesukaanku.

Setelah cukup lama kemudian

Akhirnya selesai juga membaca buku ini,

Eh, ngomong-ngomong sudah tidak ada lagi suara gedoran. YES!! Akhirnya ia pulang juga,

“apa yeoja itu sudah pergi?”gumamku,

Saat aku menginjakkan langkah pertamaku keluar kamar aku terkejut setengah mati melihat yeoja yang tengah meringkuk di dekat pintu kamarku,

ternyata itu Jiyeon apa dia mati kedinginan disini? Tapi ternyata napasnya masih ada dan teratur akupun menarik nafas lega.

Untunglah bocah ini tidak mati ucap batinku sambil tak terasa bibirku tertarik membentuk senyuman,

Kenapa aku tersenyum, aku menggigit dan mengetatkan bibirku gar tidak lagi tersenyum pada yeoja aneh ini.

Apa yeoja ini terus menungguiku

aku yang merasa berdosa terpaksa menggendong Jiyeon menuju rumahnya.

“permisi ommonim, Jiyeon sepertinya ketiduran di rumahku lagi.” Ucapku sopan pada umma Jiyeon

“Jinjja Kris~ya? aigoo anak ini benar-benar.,,Jiyeon bangun-palli bangun..”

“ommonim, biar aku saja yang membaringkannya di kamarnya kulihat ia kelelahan.” aku memotong ucapan umma Jiyeon yang mulai naik pitam melihat perilaku putrinya.

Berarti sama denganku

“omo Kris~ya kau benar-benar namja baik.” Kagum umma Jiyeon

“ah, ommonim bisa saja. Aku membaringkan Jiyeon dulu ommonim, permisi.”

“oh ne.”

Aku segera berjalan secepatnya menuju kamar Jiyeon, pertama aku melihat kamarnya lagi setelah bertahun-tahun dan yang pertama ku lihat dari kamar ini adalah

Wajahku sendiri.

disana penuh dengan foto-fotoku, dan hampir semuanya adalah foto yang diambil diam-diam.

dasar yeoja Stalker.

Semua benda disini terdapat fotoku, dari bantal,mug,t-shirt, kaus kaki sampai pulpen. Bukannya aku tidak suka aku diperlakukan seperti halnya seorang artis tapi ini terlalu berlebihan.

Aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan pada yeoja ini,

setelah keluar dari kamar jiyeon,aku berpamitan dan kembali ke rumahku.

Keesokan paginya

“Oppa ayo pergi bersama.” Rajuk Jiyeon

“Jiyeon~ah aku ada janji dengan Xiumin, mianhae.” Ucapku berbohong mencari cara agar bisa lepas dari Jiyeon

“Geojimal…” ucap Jiyeon dengan pandangan menyelidik

“Mwo?” tanyaku tidak mengerti

“aku tadi sudah menelpon satu persatu temanmu dan mereka bilang tidak ada janji denganmu.”

“hah? Jiyeon~ah,,, neo…neo  jinjja!! Sudah berapa kali kukatakan aku tidak suka padamu, kau sama sekali jauh dari tipeku.” Ucapku dengan suara meninggi

“tapi aku suka oppa, oppa adalah tipeku, namja sem pur na.” ucap Jiyeon semangat,

Meskipun aku sedikit tersipu dengan pujian yang dilontarkannya, namun aku tidak ingin Jiyeon terus mengikutiku aku takut Jiyeon akan semakin berharap padaku.

“tapi aku tidak. aku pergi sekarang.”

“oppa~ aku ikut.”

Namun aku segera melajukan mobilnya menjauh dari Jiyeon yang terus berteriak memanggil namanya.

Kris POV end

Jiyeon POV

Oppa benar-benar jahat. Masa ia meninggalkanku sendirian mana aku hari ini tidak diantar hyo joon oppa aigoo aku benci,  aku benci Wu fan oppa….

tapi  aku cinta dia, sangat cinta dia…

Sesampainya di kelas

“Annyeong Jiyeon~ah kenapa hari ini cemberut?” Tanya IU yang melirik kearahku sibuk menyalin pr Luna.

“tadi Wu fan  oppa meninggalkanku, jadi aku ke sekolah naik bis dan kau tahu sendiri bagaimana sesaknya naik bis di pagi hari.” Ucapku masih mempoutkan bibirnya.

“Arraseo, Jiyeon~ah apa kau masih akan terus mengejar Kris sunbaenim? Maksudku kau selalu ditolak olehnya apa kau tidak ada niatan untuk mencari namja yang juga menyukaimu?”Tanya Luna berhati-hati

“Luna~ya aku yakin suatu saat nanti Wu fan oppa akan jatuh cinta padaku, kita lihat saja nanti.”

“uh uh ne Hwaiting Chinguya.” Ucap Luna dengan senyum dipaksakan menatapku dengan iba

Hari ini aku membuatkan bekal untuk Wu fan oppa, aku tahu Wu fan oppa tidak terlalu suka makanan di kantin, jadi aku bangun subuh untuk membuatkan makan siang terbaik untuk Wu fan oppa.

“oppa!!”teriakku di depan kelasnya

Semua orang menatap kearahku, akupun berlari menuju tempatnya berkumpul dengan teman-temannya

“Jiyeonnie apa kabar?” Tanya sehun adik kelas yang selalu menggangguku.

“panggil aku noona, Oh sehun.”ucapku mendelik kearahnya, namun saat melihat Wu fan oppa tatapanku pun mencair berubah menjadi pandangan penuh cinta.

“oppa~ igeo aku buatkan kau makan siang.”

“tidak usah. umma sudah membuatkanku bekal, jadi tidak usah merepotkanmu Jiyeon~ah.”

“oppa igeo lihatlah sekarang masakanku sudah tidak gosong lagi, dan coba saja ini enak sekali.” Ucapku sambil menyodorkan telur gulung buatanku dimulutnya, namun ia terus berusaha menjauh tapi  terus kupaksa agar ia mencoba masakanku. Hingga….

PRAKK!!

Wu fan oppa menepis tanganku, sumpit yang kupegang pun terjatuh beserta makanan yang berada didekatnya.

“PARK JIYEON!! SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MAU! APA KAU TIDAK DENGAR!!.” Teriak Wu fan oppa dengan wajah marahnya.

Aku tersentak melihat Wu fan oppa yang begitu marah padaku, begitupun teman sekelasnya.

Wu fan oppa meninggalkan kelasnya disusul Xiumin dan Suho. Sedangkan aku ditinggal sendirian membersihkan semua kekacauan ini sekaligus menanggung malu yang kubuat sendiri .

Aku berjongkok membersihkan bekal yang di tepis Wu fan oppa, mereka semua menatapku dan saling berbisik mengasihaniku.

Aku menyeka airmataku yang turun di pipiku,  apa Wu fan oppa begitu membenciku? Apa aku begitu menjijikan? Banyak sekali pertanyaan yang muncul dibenakku, hingga seseorang membangunkanku dari lamunan.

“minggir kalau kau membersihkan dengan ini pasti lebih cepat.” Ucap Sehun yang membawa pengki dan sapu

Aku mengangguk lemas,

“igeo, nanti lagi buatkan bekal untukku saja.” Ucap Sehun sambil menyodorkan tempat bekal serta alat makanku sembari tersenyum kecil.

“gomawo Sehunnie, dan mianhae tadi aku menyebalkan sekali padamu.” Ucapku menerimanya aku mencoba tersenyum sebisaku, namun hanya senyum miris yang bisa kuperlihatkan padanya.

“uhm, gwaenchana.” Sehun hanya mengangguk.

Keesokan harinya aku mendatangi rumah Wu fan oppa berharap ia menungguku, hal yang sangat tidak mungkin terjadi.

“Annyeong ommonim, apa Wu fan oppa sudah pergi?”tanyaku pada umma Wu fan oppa yang sudah aku anggap seperti ummaku sendiri.

“hah kau tidak berangkat bersama Wu fan? aku pikir tadi kau sudah pergi dengan Wu fan,

Bocah itu! padahal aku sudah menyuruhnya untuk menunggumu. mianhae Jiyeonnie, Wu Fan memang selalu menyebalkan.”gerutu ummanya

“Gwaenchana ommonim sepertinya oppa ada tugas yang harus ia selesaikan makanya ia meninggalkanku.”ucapku menghibur diri

“permisi ommonim.” Pamitku memaksakan bibirku agar tersenyum sesopan mungkin pada umma Wu fan  oppa.

“ne hati-hati di jalan Jiyeon~ah.”

Aku berjalan perlahan menuju pemberhentian bus menunggu bus selanjutnya,

Hufft….

aku sering berpikir menunggu bus lebih mudah daripada menunggu Wu fan oppa berbalik menyukaiku. Pemikiran yang bodoh tapi itulah kenyataannya,

Aku Park Jiyeon seorang yang ceroboh, tidak terlalu pintar, namun aku juga cukup terkenal .

Menyukai Wu fan atau Kris Namja tampan, namja paling menonjol disekolah, pintar dalam berbagai bahasa,

apa aku bagaikan punguk merindukan bulan?

Aku memanggil oppa Wu fan karena tidak ada yang berani memanggilnya seperti itu kecuali keluarganya, lagipula aku ingin memiliki panggilan khusus tidak sama dengan fans-fansnya yang centil 2 itu.

Meskipun aku rasa oppa sering marah karena memanggilnya begitu tapi aku tidak peduli.

Akhirnya bus pun datang membawaku sampai didepan sekolah, satu sekolah memandangku dan saling berbisik pasti kejadian kemarin sudah menjadi bahan pembicaraan satu sekolah. Aku kembali tersenyum miris.

Aku hanya bisa menghela nafas panjang, aku malas masuk kelas ku putuskan untuk berjalan kearah taman sekolah disana cukup banyak orang yang berlalu lalang,

aku duduk disalah satu kursi taman dan mulai mengedarkan pandanganku namun ada satu hal yang sangat menyita perhatianku,

kulihat namja dan yeoja yang sedang asyik mengobrol ,tertawa, saling berbisik sangat mesra, sampai-sampai aku iri melihat pasangan itu.

saat aku mulai mendekat agar dapat melihat wajah mereka lebih jelas,

begitu terkejutnya aku saat melihat bahwa namja itu adalah Wu fan oppa, namja yang selalu bicara seadanya padaku, jarang tersenyum apalagi mengobrol padaku tapi kini ia tersenyum begitu hangat pada yeoja dihadapannya.

bukankah itu Suzy, Bae Suzy, yeoja menyebalkan yang selalu bertengkar denganku sejak SMP, yang selalu meledekku karena selalu di acuhkan Wu fan oppa,

Air mataku tak terbendung lagi apa yang harus kulakukan aku berjalan perlahan mundur dari tempatku berdiri

“Jiyeon~ah!”teriak seseorang memanggilku.

Oh sial Sehun!!

Pasangan itupun langsung memandang kearahku, tatapan dan senyuman hangat Kris oppa seketika menghilang dari wajahnya berganti dengan tatapan dinginnya.

“eh, annyeong.” Sapaku canggung

“ada apa kemari.”ucapan dinginnya itu kembali menusukku seluruh tubuhku,hingga tenggorokanku ikut membeku membuatku sulit untuk bernapas

aku menggeleng.

“Jiyeon~ah kelak jangan mengganggu Kris oppa lagi, karena mulai sekarang dia adalah namjachinguku arraseo…”ucap Suzy dengan senyum kemenangan merebak dibibirnya

Dunia seakan berhenti berputar akupun ikut membeku di tempatku berdiri,

“Jiyeon~ah !! kenap… Hyung sedang apa kau disini dengan yeoja itu?” Tanya sehun yang melihat kearah Suzy

“sehun, perkenalkan kini aku yeojachingu Kris oppa, jadi mulai sekarang kau harus membantu kami menjauhkan yeoja tidak tahu diri ini dari Kris oppa oke?” ucap Suzy sambil menunjuk kearah wajahku.

Namun segera Sehun menepis telunjuknya yang sedang menunjuk tepat di wajahku.

“appo…”rengek Suzy berpura-pura sakit

“Ya! OH SEHUN, berani sekali kau bertindak kasar pada yeojaku.” Ucap Wu fan dengan nada meninggi

Yeo jaku? Cukup!! aku benci mendengar semua ini.

“appo? Neomu appo? Apa kau pikir selama ini kau menghinanya, ia tidak merasa sakit?

Kasar? Aku kasar? Lalu apa denganmu yang selalu meneriaki Jiyeon? Mengacuhkannya?

Dan menganggapnya tidak terlihat, apa itu tidak kasar? Hyung aku rasa kau sudah terlalu jauh kau sudah terlalu jahat Hyung.”

Sehun menarik tanganku menuju gedung sekolah kami ,

ia terus berjalan tanpa melihat kesekitar dan tidak berniat sedikitpun melepaskan genggaman tangannya.

Sejenak aku merasa Sehun begitu terlihat sangat dewasa.

“Fiuuh…akhirnya aku berhasil mengeluarkan kata-kata itu.”

“ne?”

“uhm…aku selalu benci melihat Kris hyung yang begitu kasar padamu, “

“go  gomawo Sehun~ah, tadi kau begitu keren.” Ucapku sedikit tergagap aku merasa malu mengatakan hal ini pada Sehun, harga diri sebagai seorang noona dihadapan Sehun hancur sudah.

“ne? apa yang kau katakan? tidak kedengaran?” goda Sehun

“Go gomawo , tadi kau keren!!” Teriakku ditelinganya

“jeongmalyo?” aku mengangguk

“ini pakailah, uljima Jiyeon~ah kau tidak pantas menangisi namja yang tidak menyukaimu.” Sehun menyodorkan tissue padaku

“kau begitu dewasa Sehunnie~ kelak aku tidak akan memaksamu untuk memanggilmu noona lagi.”

“Andwaeyo…aku suka saat kau memaksaku, itu membuatku semakin gemas untuk semakin menggodamu noona.”ucap Sehun sambil berjalan meninggalkanku sendirian di atap  sekolah.

Selalu seperti ini disakiti Wu fan oppa dihibur sehun, apa aku harus mulai mencari namja yang benar-benar menyukaiku?

Aku mulai berjalan kekelas, disana berdiri dengan khawatir IU dan Luna di depan kelasku, saat melihatku mereka mulai memanggilku besamaan, raut wajah khawatir langsung tergambar diwajah mereka

“Jiyeon~ah apa kau tahu soal Kris dan suzy?” Tanya IU aku mengangguk

“JIyeon~ah aku kan sudah bilang berhentilah menyukai orang itu, ia tidak pantas denganmu biar aku carikan namja di tempat kursus Tariku yang tampan dan keren ne? jadi menyerahlah menyukai Kris Sunbaenim.” Luna mulai menasihatiku panjang lebar

“Luna~ya, IU~ah gomawo.” Aku memeluk IU dan Luna bersamaan mereka pun membalas pelukanku dengan erat pula,

setelah pelukan kami dirasa cukup lama dan mengundang tatapan aneh orang-orang yang lewat, perlahan aku melepas pelukanku dan perlahan duduk di kursiku .

Aku menatap keluar jendela ,bunga sakura sedang mekar begitu indah begitupun cuaca hari ini yang begitu cerah tak seperti perasaan hatiku yang sungguh suram mengingat kejadian tadi.

Saat makan siang pun begitu Kris duduk bersama Suzy saling suap-menyuapkan makanan dan berbisik lalu tertawa bersama.

Aku memandang mereka dari Jauh

Selama beberapa hari aku terus menatap pasangan itu dari jauh dan menangis dalam diam hingga suatu hari Sehun, IU dan Luna mendatangiku

“Jiyeon~ah aku tidak kuat lagi melihat kau yang lemah dan selalu bersedih hati.” Ucap IU

“Nado.” Luna mengacungkan tangannya

“aku juga.” Begitupun sehun

“lalu apa yang harus aku lakukan?”tanyaku tak peduli

“berhentilah menyukaimya dan mulailah menyukaiku.” Ucap Sehun sambil menatap lurus kearah mataku

“Ya! Berhentilah bercanda.”ucap Luna pada adik kelasnya itu sambil menjitak kepala sehun ringan

“appo noona.”

“habis kau tidak lihat Jiyeon sedang sedih masih saja bercanda.”

“tidak apa Luna~ya, ne Sehun~ah aku akan belajar menyukaimu sebagai adikku lebih tulus lagi.” Ucapku sembari mencubit pipi Sehun keras-keras

“Aish…jinjja kalian senang sekali membullyku.” Sehun ngambek(?)

“Aigoo… berarti Cuma IU noona yang baik padamu kan Sehunnie~”ucap IU percaya diri

“Mwoya? Bukankah baru kemarin tubuhku selesai sembuh akibat pukulanmu seminggu yang lalu, kau pikir aku samsak tinju setiap kau marah pada Wooyoung Hyung kau selalu melampiaskannya padaku.” Tambah Sehun membuat IU diam

“Mian Sehunnie noonadeul minta maaf padamu, nanti sepulang sekolah aku akan mentraktirmu es krim selama seminggu penuh. mau tidak?”tawarku tapi Sehun masih marah

“kalau dariku.. uhm bukankah sejak kemarin kau selalu merengek ingin sweeter yang dipakai Nickhun 2pm di CF terbarunya. Besok aku belikan bagaimana?” giliran Luna yang menawar tapi Sehun masih saja memanyunkan bibirnya

“Arrayo,,, mulai besok sampai seminggu kedepan aku akan membawakan tasmu otthe?”

“Mwo? Hanya itu tawaranmu noona? Padahal kau yang membuatku paling menderita setidaknya kau harus memberikanku Ponsel keluaran terbaru baru bisa kumaafkan.” Komplain Sehun

“omo kau perhitungan sekali Sehunnie~. ayolah yang lebih murah sedikit,bagaimana kalau sepatu yang kemarin kau lihat kemarin saat kita jalan-jalan?” Tawar IU

“uhm..baiklah tapi harus sama persis. awas saja seperti kemarin kau membeli di tukang loak..” Ancam Sehun

“aigoo,,, bocah ini.” Iu akan memukul Sehun lagi namun seger di tahan olehku

“IU~ah jangan memukul bocah ini lagi,,, kasihan dia.”

“ne~ mian, baiklah aku akan belikan yang sama persis.” Akhirnya IU menyerah juga.

“tentu saja harus.” Ucap Sehun keras kepala

“Aish..bocah ini!” IU naik pitam lagi

“Geumanhae!! Palli kajja nan Beogeopayo~(ayo cepat aku lapar).” aku beraegyo didepan IU,Luna dan sehun membuat mereka berhenti bertengkar. Aku memang tahu, kelemahan mereka adalah aegyoku.

Kami bertiga mengikutiku kemanapun aku  melangkah seperti anak anjing yang selalu mengikuti majikannya, sampai aku  sampai di depan pintu Kantin.

Aku terdiam di depan pintu sejenak melihat pemandangan yang kembali menyesakkan hatinya, Wu fan oppa  dan yeochinnya duduk di meja depan saling bersuapan dan bercanda riang gembira tanpa memperdulikan semua orang disekitarnya.

Aku  perlahan berbalik hendak meninggalkan Kantin dengan hatinya yang hancur. Namun, sebuah tangan menghentikanku.

“Jiyeon~ah Kajja bukankah kau lapar.” Sehun menarik tanganku lembut menuju kursi yang kosong yang tepat berada di depan Wu fan oppa.

“aku sudah tidak lapar lagi.” Ucapku dingin melepaskan genggaman Sehun dan berjalan meninggalkan Kantin menuju tempat teraman di tempat ini.

Jiyeon pov end

Kris pov

Aku dan Suzy semakin hari semakin mesra meskipun ada sedikit gangguan dari Jiyeon, memangnya aku tidak tahu si stalker itu masih saja sering mengikuti kami diam-diam.

Tapi, aku sedikit merasa berdosa juga pada Jiyeon.

Kini ia jarang tersenyum, sering menutup diri dan menatapku seolah ia ingin menangis, inilah balasannya karena menggangguku seumur hidup.

Saat aku dan Suzy sedang makan siang dikantin tiba-tiba Jiyeon muncul di depan pintu Kantin diikuti Luna dan IU serta anjing pengikutnya siapalagi kalau bukan Sehun si pengkhianat itu.

Jiyeon kembali memandangku matanya memperlihatkan rasa sakitnya yang mendalam. Saat Jiyeon berbalik Sehun menahannya,

“Jiyeon~ah Kajja bukankah kau lapar.” Ucap Sehun, ia menarik Jiyeon menuju kursi dihadapan kami,

lagi-lagi bocah itu tidak sopan pada Jiyeon. dasar bocah tidak tahu sopan santun dan kenapa dia harus menarik tangan

Jiyeon dengan begitu mes…Chakkaman kenapa aku begitu perhatian pada hubungan meraka berdua apa aku cem..

Andwaeyo!! andwae!!

aku menggeleng kepalaku kuat-kuat

“Chagi gwaenchana?” Tanya Suzy khawatir

“ne, nan gwaenchana.” Jawabku sambil mengusap rambutnya yang panjang.

Namun belum sempat Jiyeon duduk ia sudah melepaskan genggaman tangan Sehun dan berjalan keluar

kenapa ia keluar kantin memangnya dia tidak akan makan siang?

Dia kan punya masalah di perutnya Jiyeon tidak boleh melewatkan makan siangnya,  kalau tidak dia bisa saja pingsan,

aku berdiri hendak mengejar Jiyeon namun aku kalah cepat lawan bocah itu, Sehun berlari ke tempat menjual roti dan susu lalu membayarnya kemudian kembali berlari mengejar Jiyeon.

“Oppa kau sedang apa? Jangan bilang kau ingin mengejar Jiyeon,” selidik Suzy membuatku sedikit terperangah dengan kecurigaannya yang 100 persen tepat sasaran,

namun aku tidak ingin terlihat seperti namja yang plin plan sebentar benci Jiyeon sebentar perhatian. jadi aku kembali duduk

“anniyo, aku hanya ingin melihat wajah menyedihkannya, hitung-hitung hiburan gratis.”elakku

“Mwo!! jadi hiburanmu adalah melihat sahabat kami menangis?” ucap salah satu sahabat Jiyeon yang bertubuh kecil

“ne, Wae?” tanyaku dengan dingin

“Aish.. Neo!! Jeongmal-jeongmal nappeun, neo nappeun namja.” Ucap Sahabat Jiyeon yang satunya yang berambut pirang sambil menunjuk kearahku.

“atas dasar apa kau menilai kris oppa seperti itu huh?!” Ucap Suzy dengan nada tak kalah kesal

“Diam kau aku tidak bicara pada gadis menyedihkan sepertimu.

Ke Ris Sun Bae Nim…

Hufft… (gadis berambut pirang itu mengeja namaku dan menghela nafas panjang)

tahukah kau? bagaimana Jiyeon memujamu bagaikan seoraang Dewa?

Ia selalu berkata pada kami, ‘Wu fan oppa selalu baik padaku ia tidak pernah sekalipun marah padaku.’ Padahal kenyataanya,  apa yang terjadi adalah sebaliknya kau selalu mengusirnya, membentaknya dan berusaha menghindarinya dimanapun kalian bertemu.

Jiyeon juga berkata ‘Wu fan oppa itu adalah namja paling penolong yang pernah ada.’ Padahal setahuku kau hanya menolongnya sekali

itupun saat Jiyeon berusia 6 tahun. Kau pun hanya menolongnya sekali itupun saat ia terjatuh  dari sepeda dan itu sudah lamaaaa sekali.

dan dia, yeoja bodoh yang tergila-gila padamu itu selalu mengatakan hal itu di telinga kami berulang-ulang.

mungkin ada seribu kali ia mengulangnya membuat telinga kami panas dan muak. Sementara  kau, apa balasanmu kau hanya membentaknya, menghinanya, seolah dia hewan menjijikan yang tidak ingin kau lihat.

Terima kasih Sunbaenim membuat kami semakin membencimu.

dan akan kupastikan setelah ini, Jiyeon tidak akan pernah menyukaimu lagi.” Jelas Yeoja berambut pirang itu

mengatakan kebenarannya aku tercengang mendengar yeoja itu,

lalu mereka pergi meninggalkanku seperti orang bodoh.

Semua mata kini tertuju padaku, semua menatapku dan saling berbisik tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

“Apa yang kalian lihat!” teriak Suzy berusaha melindungiku dan kembali memeluk lenganku namun aku segera melepasnya kasar

“Suzy~ya aku harus pergi.” Ucap ku meninggalkan Suzy.

Kris pov end

TBC..

otthe this is first chapter aku bikin three shoot ternyata susah yah bikin oneshoot

hahaha…

sekali lagi keep RCL

Gomawo^^

here…JiXO alias JiyeonXEXO buat kalian^^

28 juli 2012

Whiekyuyeonhaeri^^

69 tanggapan untuk “Don’t CHASE me 1/3”

  1. aiss kris ngeselin tu , knapa jiyeon bisa suka bgt sih ma kris??
    dan sehun itu bocah yg d bully noona2 keke tp bisa dewasa jg pada wktu trtentu ..
    next ya eon ..

  2. Omaigod…. Kris sepertinya minta dicium aku nih *ooops*, seenak jidatnya aja bentak- bentak jiyi begitu, rasain noh nyesel pan? Makannye jangan blagu bang… Untuk ada dek sehun yang jagain Jiyi hahaha….

  3. YAKKK!!! BAE SUZY!!!!KUBUNUH KAU….#gigit trotoar… KRIS!!!! JAHATNYA KAMU…AQ selaku istri ke2 mu benar2 KECEWA..#geleng2 trio macan,eh mksd_a geleng2 kepala, aigoo kasihan jiyeonnie,,,sabar ya… dan—sehunnie aQ selaku istri pertamamu bnar2 bangga pdmu…jaga jiyi dr yeoja ganas itu ne… hey suzy,mulutnya mingkem ya,gue gak suka lihat gigi tonggos loe plus gue paling gak suka klo liat bibir loe terlihat terlalu lebar… hahaha rasain loe,,, zy,inget dosa lho
    .. huh… aigoo knp aQ jd emosi gini? Bisa2 fans2 s*** pd nge bash gue… arghh..

  4. duh, sehun disini bae banget ama suzy, beda ama kris..jauhhhhh banget de.
    keterlaluan sih itu mempermalukan di depan umum tapi susah jg, krisnya kaya keras kepala, uda ketutup cinta ama suzy tapi akhirnya menyadari sih dy uda keterlaluan. smoga aja kris kejar jiyeon bwt minta maaf

  5. omo omo omo
    kris itu ,,,,,,
    sudahlah jiyeon gag usah ngarep itu orang ,,,
    toh cadangan msih banyak ,,,
    hahaha
    update soon

  6. Itu kris ama jiyeon deh akhirnya, tapi kris disiksa dulu hatinya (?) biar sama-sama gitu, abis itu, thehun ama suji aje……ataugak ada cast baru gitu, tapi kalo ada cast baru malah rempong yah, pokoknya kris – jiyeon deh, kan jarang kris jiyeon ._.b sip

  7. ahh authot keren bnget
    kris jahat bnget ama jiyeon
    jiyeon ama sehun aja deh author *cucok hahaha*

    next partnya jngan lama” author

  8. Aigo, kris tega nian kau sma Jiyeonie. . . Awas loe jtuh cinta ma Jiyeon trus ngejar2 Jiyeon. . .

    Thor, q mau’x Jiyeon sma Sehun. . . Kyk’x sehun ska dehh sma Jiyeon. . .

    D’tunggu next part’x, jgn klamaan ya thor. . .

  9. seneng bgt ma kata luna bsa bkin kris ngerasa JLEEBB ,,,aku ja yang baca jga ikut ngerasa…..
    jiyeonnie yang sabar ya……
    update soon thor….

  10. Sukaaaaaaaa,,,huaaa jadi jiyeon nyesek bgt tuuuhh,,
    nangis looo aku bacanya..
    Wufan gege dirimu jahat sangat..

  11. Couple baru niyyy….ceritanya bagus chingu…

    Kira2 nanti jiyeon masih suka sama kris apa ƍäªk ya???

    Next part nya palli ya

  12. aaa… Keren..kereeen,,
    eh kalau bisa jgn buat jiyeon langsung nerima kris gitu aja.. Enak aja kris udh jahat nnti langsung diterima ma jiyeon.. Kris harus rasakan gimana sakitnya jadi jiyeon dulu #hahahah ketawa evil..

    Heheh lanjutannya cepetan yaa

  13. huaaaaaaa…
    Seru seru seru…
    Aku mau jiyeon ama sehun aja ,,,,
    Soalnya sehun bias aku di exo #plak
    #gakadaygnanya
    Part selanjutnya jngan lma2 ya…

Tinggalkan komentar