This is OUR LOVE Story


Gambar

Author           : Dewi Farihatus s (WhieKyuYeonHaeri)

Type              : One Shoot

Genre            : Romance, AU

Rating            : PG

Cast              : Park Jiyeon (T-ara)

Kris Wu fan(EXO-M)

My FB id… Dewifarihatussholihah

Ayo Semangat Queen’s!! Jiyeonnie!! jangan patah semangat berantas HATERS!!!

kalo ada salah salah kata lagi mian yah…

HWAITING!!!

Happy reading!!

keep RCL^^

Jiyeon POV

“Jiyeonnie nan Joahae.(Jiyeonnie aku menyukaimu)” itulah pengakuan Kris 4 tahun yang lalu, pengakuan yang belum sempat kujawab karena terlalu malu dan kaget bercampur menjadi satu.

Saat itu yang bisa seorang gadis pemalu kelas 6 SD sepertiku lakukan adalah berlari sekencang-kencangnya, berusaha menjauh dari kenyataan.

Setelah kejadian itu, hubungan pertemananku dan Kris memburuk bahkan saat SMP pun kami tidak pernah bertegur sapa hanya seulas senyum canggung yang selalu terhias dibibir kami setiap berpapasan.

Kini aku sudah berusia 16 tahun, itu artinya aku sudah harus memasuki jenjang SMA.

Entah nasib atau takdir yang membawaku kembali satu sekolah dengan Kris, atau mungkin karena daerah ini terpencil dan hanya ada satu sekolah negeri terbaik didaerah ini, entahlah yang pasti aku dan Kris kembali satu sekolah.

“Permisi Saem, aku mencari Park Jiyeon ada titipan dari orangtuanya.” Ucap Kris sambil memperlihatkan tas bekal warna merah mudaku.

OMO…Umma sudah aku bilang kan, tidak usah membawa bekal lagi kesekolah, aku kan malu…

Lagipula memangnya tidak ada tetangga lain yang bisa umma titipi selain Kris?

Ne…Kris adalah tetanggaku, jadi umma selalu menanyakan dan menyampaikan pesan atau apapun padanya.

“Baiklah nona Park cepat ambil titipan ummamu dan kembali duduk.”

“Ne Saem.” Jawabku bangkit dan berjalan menuju Kris

“Gamsahamnida Kris~ya.” Ucapku, lagi-lagi senyum canggung ini yang tergambar diwajahku.

“Ne, cheonmanneyo Jiyeonnie.”jawabnya “Gamsahamnida Songsaengnim permisi.”

Panggilannya padaku tak pernah berubah masih tetap Jiyeonnie,

mendengar hal sekecil itu saja  tiba-tiba aku merasa senang.

Berarti dia masih mengingatku.

Lalu ia segera berpamitan pada Jung Saem yang terkenal killer.

Kris dari dulu selalu saja begitu sopan dan disukai semua orang, selain itu juga Kris pintar dan selalu mencapai peringkat pertama dikelas maupun disekolah, dan entah berapa banyak yeoja yang kini menyukainya.

Kalau mereka tahu yeoja biasa sepertiku pernah Kris sukai, entah apa yang akan para fangirlsnya itu perbuat padaku?

Mencincangku?

Atau malah memotongku menjadi 100 bagian lalu dibagikan pada seluruh anjing liar di seluruh penjuru Kota Seoul?

AIGOO….

Sebenarnya selama ini aku selalu memikirkan pengakuan yang ia utarakan padaku 4 tahun yang lalu.

Tapi, apa ia masih menyukaiku? Atau tidak?

Saat istirahat tiba Krystal salah satu teman dekatku mulai mendekatiku,

pasti akan menanyakan Kris,

ia kan begitu menyukai Kris,

“Jiyeon~ah, kenapa bisa Kris oppa dititipi bekal oleh ummamu?” tanyanya curiga

“kami bertetangga.” Ucapku malas

“Jinjja? Jinjjayo?” aku mengangguk malas

“kalau begitu bolehkan aku main kerumahmu?”

Aigoo selalu seperti ini, ingin main kerumahku demi melihat Kris…

“Boleh tapi jangan sekarang-sekarang, aku sedang sibuk.” Jawabku langsung berjalan keluar kelas bersama Luna sahabatku, aku tidak ingin Krystal semakin memaksaku.

“Lagi-lagi dia mendatangimu jika ada maunya.”

“uhm… tapi biar saja, toh aku tak akan mengajaknya kerumahku.”

“hahaha… Jiyeon~ah kau jahat juga.” Puji Luna

“tentu saja. Hahahaha…”tawaku juga langkahku terhenti

Kulihat dari kejauhan Kris berada didepan kelasnya tengah tersenyum begitu hangat dan melambaikan tangannya kearahku,

A … Apa yang harus kulakukan?

“Oppa~!!” teriak seseorang dibelakangku membuat aku dan Luna menoleh kebelakang, Oh Krystal,

jadi Kris melambai pada Krystal bukan padaku…

hehe.. untunglah aku tadi tidak membalas lambaiannya.

“Oppa~ nan beogeopayo~.” ucap Krystal dengan aegyonya

“baiklah Kajja kita makan.” Ajak Kris yang sesekali melirikku. Namun, aku berusaha untuk tidak membalas meliriknya walaupun ingin sekali aku melihat ekspresi diwajahnya.

Tak terasa tanganku sudah membentuk genggaman yang erat.

“Eh.. Jiyeon~ah mau makan bersama?” ajak Krystal padaku

“tidak usah, aku akan ke perpustakaan dulu dengan Luna, iya kan?”

“ne.” jawab Luna tidak banyak berkomentar

Setelah dua orang itu menjauh dari pandangan kami, luna memandangku aneh pada daerah sekitar lenganku.

“ada yang salah dengan tanganku?”tanyaku

“anni, hanya saja sejak tadi kau melihat Kris dan krystal berduaan tanganmu mengepal erat sekali, aku khawatir saja takut-takut telapak tanganmu akan terluka. Sebenarnya ada apa?” Tanya Luna menyelidik

“ti… tidak ada.”

“jangan berbohong. Aku tahu jika kau berbohong kau akan berubah begitu gugup dan ucapanmu akan berubah menjadi tidak jelas.”

“baiklah tapi kau harus berjanji jangan menceritakannya pada siapapun.”

“ne yaksokhe.” Kami saling menautkan jari kelingking kami

Akhirnya aku menceritakan kejadian 4 tahun yang lalu padanya dan seperti yang aku perkirakan, ia begitu kaget setengah mati.

“Jadi, dia maksudku Kris pernah menyatakan perasaannya padamu?”

Aku mengangguk

“lalu apa yang kau rasakan padanya?” lanjutnya

“A aku? Nan molla, aku merasa dia begitu jauh dan tidak terjangkau.

Kini ia tidak pernah tersenyum hangat padaku, ia selalu memperlihatkan senyum canggung dihadapanku, tidak seperti saat didepan Krystal atau yeoja lain, senyumannya begitu manis dan hangat.” Aku mempoutkan bibirku dan menginjak-injak tanah kesal.

“hahaha…kau cemburu?”

“anniya!!.” Elakku

“lalu apa kau merasa sesuatu dalam tubuhmu terbakar lalu berubah menjadi sakit didadamu saat kau melihat yeoja lain bersama Kris?”

Huh bagaimana Luna tahu?

Apa ia peramal?

“aku bukan peramal?”

Omo dia bisa membaca pikiranku

“aku juga tidak bisa membaca pikiranmu. Hanya saja, wajahmu seperti sehelai kertas putih semua yang kau rasakan bisa terlihat hanya dari wajahmu ini Jiyeon~ah.

Ya kan? Kau menyukainya bukan? Kenapa kau tidak coba?”

“coba apa?” aku menggaruk kepalaku yang tak gatal

“Coba nyatakan perasaanmu padanya.” saran Luna

“Mwoya!! Shirreo!! Aku malu, lagipula aku kan yeoja mana pantas seorang yeoja mengajak namja pacaran.”

“Siapa yang menyuruhmu mengajak Kris pacaran, aku hanya menyuruhmu untuk mengeluarkan perasaan yang selama ini mengganjal dihatimu.

Jika ia menerimamu itu berarti kau beruntung, tapi jika tidak.. kau juga harus menerimanya. Ini pilihanmu Jiyeonnie, kau tidak ingin terus dihantui perasaan suka yang bertepuk sebelah tangankan?

Lagipula kaukan hanya menjawab pernyataan cintanya 4 tahun yang lalu, pikirkan lagi. Semoga beruntung Hwaiting!!” ucap Luna berjalan mendahuluiku menuju kantin memberiku waktu untuk berpikir sendiri.

Apa aku harus mencobanya?

Hanya menjawab saja kan, apa sudahnya?

Humm… Baiklah akan ku coba, besok kan bazzar sekolah jadi aku bisa mengajaknya bicara.

Jiyeon pov end

Kris pov

Dari kejauhan kulihat Jiyeon sedang tertawa dengan Luna menuju kantin yang cukup dekat dengan kelasku, ia pun memandangku langsung kubalas tawanya dengan senyum terbaikku dan melambai padanya, namun tiba-tiba tawanya hilang seiring dengan lambaian tanganku

Lalu terdengarlah panggilan dari belakang Jiyeon

“Oppa~!!” teriak Krystal,

jadi aku berpura-pura saja melambai pada Krystal, aku malu jika aku harus mengaku kalau aku tersenyum dan melambai pada Jiyeon padahal Jiyeon tidak melirikku sama sekali.

“Oppa~ nan beogeopayo~.”ucap Krystal dengan aegyonya

Ugh…yeoja ini selalu saja mengejarku.

“baiklah Kajja kita makan.” Ajakku sambil sesekali melirik Jiyeon. Namun, sepertinya Jiyeon tidak pernah tertarik padaku sedikitpun.

“Eh.. Jiyeon~ah mau makan bersama?” ajak Krystal pada Jiyeon

“tidak usah, aku akan ke perpustakaan dulu dengan Luna, iya kan?” jawabnya

“ne.” jawab Luna,

Akhirnya kamipun pergi ke kantin berdua, ugh… aku tidak mau makan dengan yeoja ini berdua saja .

Oh itu ada Lay

“Lay, ayo kita ke Lab Fisika ada yang tertinggal disana.” Ajakku pada Lay menariknya paksa meninggalkan Krystal sendirian.

Ah akhirnya lepas juga dari Krystal.

Kris Pov end

Author pov

Keesokan harinya

Jiyeon bangun pagi-pagi sekali, setelah mandi dan berdandan rapi, saat Jiyeon hendak mencari accessories rambut pandangan matanya tertuju pada Jepitan pita berwarna merah muda yang dulu pernah Kris berikan padanya, tentu saja sebelum pengungkapan cinta itu

“apa sebaiknya aku memakai jepit ini?” Tanya Jiyeon pada dirinya sendiri

“semoga saja setelah aku memakai ini bisa menambah semangatku. Jiyeonnie HWAITING!” tambah Jiyeon menyemangati dirinya sendiri

Disekolah

Ternyata Sekolah sudah cukup dipadati siswa-siswi, sebelum bazzar ini dimulai semua siswa siswi harus berkumpul terlebih dahulu di Aula untuk penerangan singkat dari para guru,

Jiyeon yang sedari tadi tidak memperhatikan guru malah asyik mencari Kris, Kris duduk di kursi  3 baris dibelakang Jiyeon tengah bersenda gurau dengan Krystal.

perlahan Jiyeon menundukkan kepalannya kecewa

Author pov end

Kris pov

“Oppa~ ayo kita duduk berdampingan…” rajuk Krystal sambil menarik tanganku menuju tempat duduk disampingnya

“mian Krys, tapi aku harus duduk bersama temanku yang lain.”

“andwaeyo~…” rengek Krystal

Aigoo gadis ini keras kepala sekali berbeda dengan Jiyeon yang begitu pendiam dan manis

Eh Jiyeon, dimana dia?

Ketika aku sedang mencari Jiyeon tiba-tiba sebuah gulungan kertas terbang dan mendarat dikepala Krystal, ku telusuri siapa yang melemparnya ternyata adalah Chanyeol teman sebangkuku,

Chanyeol tengah tersenyum lebar padaku dan menaruh telunjuknya tepat didepan bibirnya mengisyaratkan agar aku tidak bicara pada Krystal bahwa ia yang melemparkan kertas itu akupun mengangguk,

aku tidak bisa menahan tawaku hahahahaha…. Saat Krystal mencoba mencari tahu siap pelempar itu, Chanyeol buru-buru terlihat serius mendengarkan pidato kepala sekolah dan mengangguk-angguk seolah mengerti… hahahaha dasar Pabo…

Kini bisa kulihat raut kekesalan di wajah Krystal,

Setelah cukup puas aku tertawa aku kembali memperhatikan Kepala sekolah yang berbicara tidak ada habisnya, tetapi ada yang lebih menarik perhatianku lebih dari pidato kepala sekolah yang membosankan.

Jiyeon sesekali melirik kearahku

Senangnya,,

Eh, bukankah dia menolakku 4 tahun yang lalu

Walaupun begitu aku tidak bisa melupakannya begitu saja ia adalah cinta pertamaku.

Apa ini artinya masih ada kesempatan untukku?

Lalu kenapa dia begitu dingin setiap menatapku?

Aish.. ini semakin membuatku pusing saja.

Kris pov end

Jiyeon pov

Setelah melihat Kris dan Krystal yang sedang bersenda gurau seketika itu juga semangatku runtuh.

Aku Gadis biasa, tidak terlalu popular, dan tidak ada istimewanya dibandingkan dengan krystal yang pandai bergaul, cantik, popular, dan pandai menari balet. Tentu saja, bagai langit dan bumi

“Hufft….” Aku menghela nafas panjang

“Jangan menyerah Jiyeon~ah, kau tidak boleh kalah sebelum berperang. Hwaiting!!” Luna menggenggam tanganku erat memberikan semangat untukku.

“Ne.” aku menggangguk dan membalas senyumannya.

Akhirnya pidato membosankannya selesai juga, lumayang 2 jam ceramah pagi membuatku benar-benar tidak mengantuk sekarang.

“kau akan pergi sekarang?”

“uhm.” Aku menggangguk

“baiklah, semoga beruntung Chinguya~.” Ujar Luna kembali menyemangatiku,

“gomawo, annyeong.” Pamitku segera mencari Kris

Terkadang aku berpikir, Apa yang telah aku perbuat di kehidupanku yang lalu hingga bisa mendapat teman sebaik Luna..

Ah tapi bukan waktunya untuk berpikir hal seperti itu, aku harus segera mencari Kris

Nah itu dia

Kris berdiri didepan kelasnya sendirian sambil mengecek ponselnya.

Yes Sendirian!

“Ehem..ehem.. Kris~ya bisa bicara sebentar?” tanyaku langsung tanpa basa-basi terlebih dahulu

“geurae, disini?”

“anni, ayo kita mencari tempat yang tenang.” Ajakku

Ini pertama kalinya aku mengajak namja.

Aku malu sekali

“Jepitnya masih kau simpan? Kukira sudah dibuang.” Ucapnya memecah keheningan

“tidak.” jawabku gugup.

Setelah percakapan singkat itu aku terus terdiam begitupun dengan Kris, kami sibuk dalam pikiran kami masing-masing,

“nah disini cukup sepi, apa yang ingin kau bicarakan?” Tanya Kris

Berhenti di rumah kaca dibelakang sekolah kami.

“Uhm…a aku ingin menjawabnya.” Ucapku terbata-bata

“huh?” tanyanya tak mengerti

“Na nado Joahae.(aku juga menyukaimu).”

Akhirnya kata-kata itupun keluar dari bibirku

“Apa?” tanyanya LAGI tak percaya, namun aku tidak bisa membaca ekspresinya. Entah senang atau sedih aku tak tahu.

“Tapi, aku mengerti jika kau sudah berkencan dengan Krystal, aku hanya ingin menjawabnya saja. Jawaban yang terus mengahantui pikiranku… selama 4 tahun ini. Jadi hanya itu saja, aku pergi, permisi.”

Aku segera meninggalkan tempat itu secepatnya,

Kini perasaanku lega setelah bertahun-tahun memendam jawaban itu. Namun, ada sedikit rasa kecewa di hatiku Kris sudah bersama Krystal hal yang seharusnya aku sadari sebelumnya.

Walaupun ia tidak menjawabnya secara gamblang, mungkin itu karena ia tidak sanggup menolakku.

Tiba-tiba tangan yang basah karena keringat dingin menyentuh lenganku yang hangat. Lalu mengetat membuatku menoleh pada pemilik tangan itu.

KRIS

“Kenapa kau pergi begitu saja? Kau kan belum mendengar jawabanku.” Kris masih menahanku tanganku

“aku tahu, kau sudah bersama Krystal bukan?” ucapku datar

“Aigoo… aku tidak mengatakannya, itu hanya pikiranmu sendiri.”

“jadi?” tanyaku polos

“aku memang menyukai seseorang. Tapi, bukan Krystal.”

Aku kembali menundukkan kepalaku kecewa

Huh… tetap saja kau menyukai orang lain

“aku menyukai yeoja itu bertahun-tahun lamanya, sedari aku masih kecil hingga sekarang.” Tambahnya

Kini aku sedikit mengangkat wajahku, melihat wajahnya yang kini terlihat begitu berseri-seri

“Namun saat aku menyatakan perasaanku padanya 4 tahun yang lalu yeoja itu lari terbirit-birit menuju rumahnya dan mulai saat itu ia menjauhiku tak lagi menyapaku dan mengobrol denganku. Itu benar-benar membuatku sedih, kesal, marah, dan kecewa pada diriku sendiri.

Tapi aku yakin, suatu saat ia pasti akan menyukaiku, hingga aku berusaha menjadi namja yang menonjol dan populer agar ia bisa terus melihatku. Aku setengah mati belajar dan bersikap sopan agar disukai semua orang demi yeoja itu.

Dan akhirnya semua kerja kerasku terbalas sudah, Kini ia berada dihadapanku dan menjawab perasaanku setelah 4 tahun.

Ne yeoja itu adalah kau, Kau Park Jiyeon Saranghae. Aku selalu mencintaimu.” Kris kembali bermonolog, membuatku terdiam tidak mampu berkata-kata, mataku pun mulai berkaca-kaca

Kris segera mendekat kearahku

“Uljimayo… Jiyeonnie uljimayo.” Ia berusaha menghentikan tangisku, mengusap airmataku, dan mendekap tubuhku lembut

“dan kau ingat tanggal berapa ini?” Tanya Kris ditelingaku

“anni.” jawabku dipelukannya

“07 juni. Saengil Chukkae Chagiya!!. Saranghae.” Kembali berbisik ditelingaku dan mengecup keningku lembut.

“Saranghanta.” Aku membalas pelukan hangatnya.

Akhirnya aku pun mendapat jawaban yang kuinginkan begitu juga Kris,

“nah begitulah kisah cinta umma dan appa.” Ucap Suamiku pada putri kami yang berumur 4 tahun Wu hana

Ne, aku dan Kris Wu menikah 4.5 tahun yang lalu dan baru dikaruniai satu orang putri yang manis,

“Jadi appa menunggu 4 tahun untuk mendengar jawaban dari umma?” Tanya Hana pada Suamiku

“tentu saja, appamu begitu mencintai umma hingga rela menungguku selama 4 tahun, iyakan yeobbo?” tanyaku

“tidak. Sebenarnya aku bercanda saat kelas 6 SD itu.” Jawabnya singkat

“Jinjjayo?” jeritku tak percaya

Ia hanya menggangguk

“oh arrayo.” Aku segera mengeluarkan ponselku

“kau mau apa?” Tanyanya

“aku mau menelpon Baekhyun oppa, aku mau menerima cintanya tidak ada kata terlambat bukan? lagipula sebentar lagi kau dan aku akan segera bercerai bukan..” Ucapku dengan nada datarku

“MWO!! ANDWAEYO!!” Teriak Kris merebut ponselku

“Wae? bukankah hanya main-main menyatakan cintamu saat itu.”

“Anniya, aku bersungguh-sungguh Park Jiyeon jangan ceraikan aku nan Neomu neomu saranghae,, jebal…” Kris berusaha mengelak

“Shirreo! Kemarikan ponselku.” aku berpura-pura marah pada sibodoh itu,

“Shirreo.” Kris menaikkan ponselku diatas kepalanya, membuatku sulit menjangkaunya,

“Kemarik… CHU”ucapan Jiyeon terpotong oleh ciuman dari Kris tepat dibibirnya

“sudah memaafkanku.” Ucapnya setelah melepaskan ciuman kami

“Tidak.” Aku segera berjalan menuju kamar

“mau kemana.” tanya Kris menaikan sebelah alisnya

“menelpon lewat telepon dikamar.” ucapku asal-asalan sambil berjalan santai menuju kamar kami

“MWO!!.” Kris segera mengejarku dan menggendongku ala Bridal Style, “Hana~ya kau bermain dulu dengan ahjumma didapur yah, Umma dan Appa akan membuat adik untukmu, Arra!.” Lanjut Kris tanpa rasa malu

“Ya! Turunkan aku.” Aku berusaha melepaskan gendongannya namun Kris segera menutup pintu kamarnya.

Dan terdengarlah teriakan dari balik pintu.

“Ne Appa, buatkan aku adik Kembar yah!.” Teriak malaikat kecil kami, lalu terdengar derap langkah cepat sikecil itu menjauh.

“tuh kan? Dia ingin adik. Ayo buat~” Rengek Kris seperti anak kecil

“Shirreo Bwee…” aku menjulurkan lidahku

Beginilah kehidupan pernikahan kami selalu seperti ini, seperti saat kami masih kecil menyenangkan.

~Fin

Otthe?? gak rame?? boring??

give me your Comment…^^

65 tanggapan untuk “This is OUR LOVE Story”

  1. Annyeooong…. Hahaha ini so sweeeet chingu, beruntungnya Jiyi dicintai Kris sampe segitunya, kalo namja lain belum tentu tuh mau nunggu 4 taun tanpa kepastian, untung juga cinta kris terbalas… Hohoho

  2. Ceritanyyaa luucu sangaatt, sukaa. Ngebayangin maayy lopeleliii kris gege jadi encwit gitoohh. Lopelopee. Coba bikin laagii ya unnieee:3

  3. Ceritanya sweet bgt ya…cinta kris terbalaskan. Kris jd manja gtu ya sama jiyeon didpn anaknya hana hehehe. Ceritanya bnr bgs loch n I like it.

  4. so swit banget sihhh..keren cintany terus bertahan 4 tahun lamanya..hehehe
    itu respon hana ebat bener, msh kecil ud jempolan..minta kembar..wkwkwk

  5. keluarga yang harmonis 😀 akuu sukaa.. Daebak !
    Akhirnya soo sweeet ngakak baca nya sambil senym2 gaje -kekekekeke
    ditunggu ff yg lainnya chingu ! =)

Tinggalkan komentar