[Freelance] Sueño de Amor – Chapter 4


nn

Sueño de Amor (Part 4)

Title:  Sueño de Amor (part 4)

Author : JYR

Genre : Romantic

Main Cast : Park Ji Yeon and Yoo Seung Ho

Support Cast : Choi Minho, Crystal Jung, Seo Woo, Ham Eun Jung

Rating : PG-15

Author POV

Minho memegang pipinya yang baru saja di tampar. Pipi kanannya terlihat memerah sekarang tapi, Minho tetap tidak bergeming dari tempatnya sekarang. Ia masih terjatuh di atas lantai. Minho mengangkat wajahnya dan melihat Crystal sudah berada di depannya. Yeoja itu melihat kedua tangannya dan memperlihatkan senyumnya yang mengejek.

“Aku benar-benar jijik melihat kalian berdua!” Sindir Crystal. “Minho a saranghae, nado saranghae Ji Yeon na. Cuihhh!!!!”

Crystal mendekati Minho dan mengangkat wajah Minho untuk melihatnya sekarang. Wajah Minho benar-benar sudah bonyok sekarang.

“Ckckckckck, wajah kamu benar-benar hancur sekarang! Apakah sakit?” Tanya Crystal, namun Minho tak menjawab. Crystal memegang kasar dagu Minho. “Aku hanya mengijinkanmu untuk bertemu dengan yeoja murahan itu! Bukan untuk menciumnya!”

“Jangan memanggil Ji Yeon dengan sebutan seperti itu!” Bentak Minho geram.

“Oh, kamu bisa membentakku? Kamu berani membentakku?”

Crystal membalas bentakan Minho. Ia bahkan menarik rambut Minho sekarang tapi, Minho tak dapat melakukan apapun. Ia hanya pasrah di perlakukan seperti ini dengan Crystal. Crystal melepaskan jambakannya lalu matanya tertuju pada dua helm yang berada di atas tempat duduk. Crystal berjalan mendekati helm itu dan meraih helm berwarna putih.

“Minnie mouse? Aku benar-benar malu dengan kalian! Benar-benar kekanak-kanakan.” Ejeknya. “Hmmmm, kira-kira helm ini enaknya aku apakan ya?”

Minho merasa pernyataan Crystal ini benar-benar mengancam. Dengan perlahan ia bangkit lalu memegang tangan Crystal yang mengambil ancang-ancang untuk membanting helm itu.

“Crystal, kamu boleh lakukan apapun padaku tapi aku mohon, jangan hancurkan barang itu!” Pintu Minho dengan suara lirih.

“Kamu mempertaruhkan dirimu hanya demi helm butut ini? kau benar-benar menyedihkan!”

Crystal menyerahkan helm itu pada Minho dengan kasar. Ia lalu mengeluarkan selembar tissue dari dalam tasnya lalu membersihkan kedua tangannya. Dengan angkuh ia pergi meninggalkan Minho sendirian disana.

Seung Ho menarik kasar tangan Ji Yeon meninggalkan taman bunga itu. Ia bahkan tidak memperdulikan rintihan Ji Yeon yang kesakitan karena genggaman tangannya yang sangat kencang. Ji Yeon berusaha untuk melepaskan pegangan tnagan Seung Ho itu tapi, apa daya yeoja ini. kekuatannya tak mampu mengalahkan genggaman Seung Ho yang sangat kencang. Seung Ho membawa Ji Yeon masuk kedalam mobil. Seung segera mengendarai mobilnya dengan membabi buta.

“Yoo Seung Ho! Apa yang kau lakukan? Cepat hentikan mobil ini!” Bentak Ji Yeon.

Tapi,  bentakan Ji Yeon itu justru membuat Seung Ho mempercepat laju mobilnya. Akhirnya ia menghentikan mobilnya di pinggir sebuah sungai besar yang sepi. Ji Yeon dapat bernafas lega sekarang. Jantungnya sudah berdetak dengan sangat cepat saking takutnya. Sebenarnya Seung Ho ingin membawanya kemana. ia tahu bahwa ini bukanlah arah untuk kerumahnya. Dan tiba-tiba Seung Ho menghentikan mobilnya di pinggir sebuah sungai besar. sepertinya ini Han River. Seung Ho segera turun dan diikuti oleh Ji Yeon.

“Yah Yoo Seung Ho ssi, apakah anda ingin membunuhku? Dan untuk apa anda membawaku kemari?” Tanya Ji Yeon kesal.

Seung Ho tak menjawab. Ia membuka kancing kemejanya yang paling atas dan mengendorkan dasinya. Ia terlihat sangat tampan sekarang, apalagi dengan wajahnya yang terlihat kesal itu.

“Untuk apa kamu kembali menemui Minho? Bukankah dia sudah menduakanmu?” Tanya Seung Ho.

“Tak ada urusannya denganmu!” Jawab Ji Yeon ketus.

“Aku ini pacarmu.” Seung Ho membela diri.

“Hanya pura-pura bukan? Sudahlah Seung Ho ssi, kita selesaikan ini semua. Aku benar-benar masih mencintai Minho.”

“Apakah dia juga masih mencintaimu.”

“Tentu saja.”

“Kalau dia masih mencintaimu, dia tak akan memutuskanmu dan menduakanmu.”

“Ia mempunyai alasan mengapa melakukan semua itu.”

“Apa coba alasan dia? Kalau dia benar-benar mencintaimu, ia tak memiliki alasan apapun untuk memutuskan apalagi menduakanmu.”

Ji Yeon terdiam. Ia merasa sangat kesal dengan pernyataan Seung Ho itu. tahu apa namja ini mengenai dirinya dan Minho sehingga ia bisa berkata seperti itu. Ji Yeon mengempalkan tangannya. Ia benar-benar kesal sekarang. Ia segera pergi meninggalkan namja itu.

“Odiya? (mau kemana)” Tanya Seung Ho.

“Bukan urusanmu.” Jawab Ji Yeon.

Ji Yeon semakin jauh meninggalkan Seung Ho sementara Seung Ho menjabak rambutnya pertanda ia sangat kesal sekarang.

Author POV End

 

Ji Yeon POV

Omo sesange, rasanya saat ini aku sangat malas bila harus pergi bekerja! Aku sangat malas bertemu dengan bossku yang yang satu itu. bossku yang super duber kepo dan sok tahu!!! Walaupun ia sangat tampan tapi, tetap saja dia menyebalkan! Eun Jung sudah terlebih dahulu pergi meninggalkanku menuju restorant. Alhasil aku harus menaiki bus sendiri untuk pergi ke tempat kerja. Aku meraih sebuah tasku lalu memasukan beberapa barang penting di sana, termaksud handphone-ku. Sebelum ku memasukan handphoneku kedalam tas, aku sempat melihatnya. Semenjak kejadian kemaren, Minho tidak lagi menghubungiku. Ini seperti aku dan dirinya tidak pernah ada apa-apa. Omo Minho ssi, kemanakah dirimu?

Setelah sampai di restoran, aku segera mengganti kaos dan celana jeansku dengan seragam restoran. Aku mengikat tinggi rambutku dan memperlihatkan leherku yang jenjang. Aku segera menutup lokerku dan bergegas keluar. Restoran ini sudah ramai sekarang. Mungkin karena sudah memasuki makan siang. Aku  segera mengerjakan tugasnya dengan penuh semangat.

“Ji Yeon ssi, kamu di panggil sajangnim tuh!” Kata seorang pelayan padaku.

Aku yang sedang menyantap bento yang aku bawa dari rumah segera menghentikan makanku. Aishh, untuk apa dia ingin bertemu denganku? Aku benar-benar tengah malas bertemu dengannya. Aku segera menutup kotak makanku dan menaruh sumpitku. Setelah aku aku bergegas menuju ruangannya. Aku mengetuk pintu sebanyak tiga kali lalu masuk kedalam. ku lihat hari ini ia memakai kemeja berwarna hijau muda dengan kancing dua buah kancing terbuka. Apakaha dia berniat untuk menggodaku?

“Ada apa?” Tanyaku tak perduli.

“Aku hanya ingin minta maaf atas kesalahanku kemaren.” Jawabnya dengan wajah bersalah.

“Hanya itu sajakah yang ingin kau katakan? Bila tak ada yang lain, aku akan kembali melanjutkan makan siangku.”

“Hmmmm, apakah kamu sudah mempersiapkan dirimu untuk besok?”

“Ne? Apa maksudmu?”

“Apakah kamu lupa bahwa besok adalah double date kita?”

“Mwo? Double date? apakah kamu masih memikirkan semua itu? bukankah sudah ku katakan bahwa kita sudah selesai? Aku tak mau melanjutkan ini semua.”

“Ji Yeon ssi, kita sudah memulai semua ini. apakah kamu ingin menyelesaikannya begitu saja?”

“Yoo Seung Ho……”

“Baiklah! Besok kita lihat kalau Minho benar-benar masih mecintai kamu, kita selesai tapi kalau tidak, kita lanjutkan? Bagaimana?”

 

Aku terdiam. Sial! Sebenarnya apa sih mau  namja ini? mengapa dia sangat ngotot untuk melanjutkan semua ini? wahh sepertinya ia benar-benar telah menyukaiku! Memiliki pacar seorang pria tampan dan kaya raya? Jelas aku tak menolak. Tapi… ahh, terlalu banyak berfikir diriku! Mungkin aku bisa mengetes Minho. Apakah dia masih benar-benar mencintaiku atau tidak.

 

“Baiklah… kita tetap melanjutkan ini! tapi kamu harus memperlakukan aku seromantis mungkin agar Crystal dan Minho cemburu kepada kita. Apakah kamu setuju?” Tawarku padaku.

“Kamu yakin? Seromantis mungkin? Kamu tidak takut akan jatuh cinta padaku?” Tanyanya dengan wajah menggoda

 

Omoo, namja ini! ia benar-benar begitu percaya diri! Mana mungkin aku menyukai namja sesombong dan senyebelin dia! Tidak mungkin! Tidak akan pernah.

 

“Coba buat aku jatuh cinta sama kamu.” Tantangku.

Aku segera pergi dari ruangan itu tanpa berbicara apapun lagi.

 

Author POV

Ji Yeon di buat mati keki sekarang. Ia sudah menunggu Seung Ho hampir setengah jam dan namja itu tak kunjung juga datang. Kekesalannya semakin menjadi-jadi ketika melihat kemesraan Minho dan Crystal di depan matanya. Minho sedang menyuapi Crystal sambil sesekali membelai rambut yeoja itu. sedangkan dirinya? Dia hanya mengutak-atik handphonenya kesal

Crystal terlihat sangat cantik hari ini. ia menggunakan dress berwarna merah dan hot pants di balik dress-nya. sementara Minho menggunakan kemeja kotak-kotak dan juga celana jeans panjang. Sementara Ji Yeon hanya menggunakan sebuah kaos dan juga celana pendek. Bila di bandingkan dengan Crystal, Crystal jauh lebih cantik di bandingkan dengannya.

“Ji Yeon unnie, Seung Ho oppa mana?” Tanya Crystal.

“Ahhh, dia sepertinya terlambat!” Jawab Ji Yeon.

“Bagaimana kalau kita masuk terlebih dahulu?” Ajak Minho.

“Kalian mau meninggalkan begitu saja?” Tanya seorang namja.

 

Ji Yeon membalikkan tubuhnya dan mendapati Seung Ho berada tepat di depannya sekarang. Seung Ho terlihat sangat tampan hari ini. apalagi dengan kaos berkerah berwarna hijau dan celana putihnya. Ini pertama kalinya Ji Yeon melihat Seung Ho tidak memakai kemeja dan celana kainnya yang membosankan. Bahkan harus Ji Yeon akui, Seung Ho jauh lebih tampan dari Minho.

 

“Darimana saja kamu? mengapa kamu terlambat?” Tanya Ji Yeon ketus.

 

Bukan jawaban yang Ji Yeon dapatkan, melainkan sebuah kecupan yang mendarat di keningnya. Ji Yeon tak mampu menutupi keterkejutannya. Bola matanya yang indah terlihat lebih besar sekarang, bibirnya yang mungil pun sudah terbuka kecil sekarang. Seung Ho memang paling jempolan untuk membuat Ji Yeon sport jantung. Sementara Minho langsung terlihat gusar dan segera meminum habis air mineralnya.

 

“Mian chagi ah aku terlambat. Kamu tidak marah bukan?” Tanya Seung Ho dengan sangat lembut.

“Kamu darimana saja?” Ji Yeon membalas pertanyaan Seung Ho.

“Tadi aku ada urusan sebentar. Baiklah, sepertinya kita harus segera masuk. Waktu sudah semakin sore.” Ajak Seung Ho.

 

Mereka berempat lekas masuk ke dalam lotte world dan siap menikmati semua wahana yang ada. dari wahanya yang romantis sampai ke wahana yang ekstream. Sesekali Ji Yeon merasa sangat kesal dengan sikap Minho yang begitu mesra dengan Crystal tapi, Ji Yeon dapat bernafas lega karena Seung Ho dapat membuatnya melupakan kemesraan Minho dan Crystal. Harus Ji Yeon akui, Seung Ho sangatlah romantis dan perhatian. Seung Ho selalu memegang tangannya ketika mereka berjalan bahkan Seung Ho menyeka keringat Ji Yeon bila Ji Yeon sedang berkeringat. Sesekali jantung Ji Yeon di buat berdetak lebih cepat akibat ulah Seung Ho yang terlalu dekat dengan dirinya.

Setelah menikmati beberapa wahana, mereka berempat memutuskan untuk menyantap ice cream di sebuah kedai yang terdapat di tempat itu.

 

“Chagi a… kamu mau ice cream apa?” Tanya Seung Ho pada Ji Yeon.

 

Kali ini Seung Ho benar-benar mesra pada Ji Yeon. namja ini bahkan tengah merangkul pinggang Ji Yeon sambil menyenderkan lehernya pada pundak Ji Yeon, alhasil Seung Ho pasti dapat mencium bau parfum yang di pakai Ji Yeon. Minho yang melihat semua itu terlihat sangat kesal. Secara diam-diam, ia menggempalkan tangannya saat melihat Seung Ho begitu mesra dengan Ji Yeon.

 

“Bagaimana kalau blueberry ice cream aja?” Tawar Seung Ho.

“Aku….”

“Ji Yeon alergi blueberry. Memang kamu tidak tahu?” Minho memutuskan perkataan Ji Yeon.

 

Seung Ho, Ji Yeon, dan Crystal terlihat sangat kaget mendengar pernyataan Minho itu. Seung Ho menatap mata Minho, begitu juga Minho yang menatap tajam mata Seung Ho. Terlihat amarah dari tatapan mata Minho tapi, hanya Seung Ho yang menyadari semua itu.

 

“Kita makan di tempat lain aja!” Ajak Seung Ho sambil menarik tangan Ji Yeon.

 

Ji Yeon dan Seung Ho segera keluar dari tempat itu. Seung Ho membawa Ji Yeon ke sebuah restoran mewah yang terdapat di lotte world. Seung Ho memutuskan untuk mengajak Ji Yeon makan disana.

 

“Seung Ho ssi, mengapa kamu membawaku kemari?” Tanya Ji Yeon di sela makan mereka.

“Aku hanya tak ingin bergabung dengan mereka.” Jawab Seung Ho datar.

“Hanya itu?”

 

Seung Ho mengangkat wajahnya dan menatap lekat mata Ji Yeon. baru Seung Ho sadari ternyata Ji Yeon bukan hanya manis tapi, ia juga cantik walaupun tanpa make up. Matanya cukup besar dan membuatnya semakin imut. Ji Yeon merasa sangat takut dan risih dengan tatapan bossnya itu. apalagi saat tiba-tiba Seung Ho mendekatkan wajahnya kearah Ji Yeon dan tiba-tiba memegang pipi yeoja itu.

 

“Lihat! Cara makanmu sangat berantakan. Bahkan ada sebutir nasi menempel di pipimu saja kamu tidak tahu!” Kata Seung Ho.

 

Ia kembali duduk di tempatnya dengan sedikit tersenyum. Ji Yeon yang melihat ulah Seung Ho benar-benar kesal. Ji Yeon segera menggembungkan pipinya dan memajukan bibir bawahnya.

 

“Bisakah kamu tidak mempermainkanku? Sedikit saja!” Pinta Ji Yeon.

“Aku tidak pernah mempermainkanmu!” Jawab Seung Ho.

 

Ji Yeon segera meraih serbet yang berada di atas pahanya lalu menaruh serbet itu di atas meja. Ia berniat untuk meninggalkan Seung Ho sekarang tapi, tiba-tiba Seung Ho berdiri dan meraih tangan Ji Yeon.

 

“Kamu mau kemana?” Tanya Seung Ho.

“Aku mau pulang! Gak betah disini!” Jawab Ji Yeon ketus.

“Kamu kenapa sih jadi sensi kayak gini?” Tanya Seung Ho. “Oke, aku minta maaf karena udah buat kamu gak betah. Tapi bisa kan kita selesaikan date kita hari ini?”

Ji Yeon terus terdiam dan tidak menjawab permintaan Seung Ho itu.

“Baiklah, kita pergi dari sini! Kita cari Minho dan Crystal saja biar kamu bisa senyum kembali melihat Minho.” Jawab Seung Ho dengan ketus.

 

Ji Yeon terlihat shock mendengar pernyataan Seung Ho itu apalagi makanannya masih belum habis sekarang. Ji Yeon awalnya berfikir bahwa Seung Ho akan mencegahnya pergi dan menyuruh Ji Yeon untuk melanjutkan makan mereka tapi, ternyata tidak. Seung Ho kini malah menariknya keluar dari restoran itu sambil sebelumnya mengeluarkan beberapa uang ratusan won. Ji Yeon benar-benar merasa sangat menyesal.

Ji Yeon kini sedang berada di area bianglala. Seung Ho meninggalkannya sendiri di sini. Pria itu tengah pergi entah kemana dan ia mrnyuruh Ji Yeon untuk menunggunya disini. Ji Yeon menduduki sebuah kursi yang terdapat di sana. Bibirnya di manyunkan yang berarti ia kesal. Matanya mulai jelalatan menatap sekitar dan matanya tertuju pada sepasang kekasih yang sedang asik rangkulan sambil menatap kearah air mancur.

Pasangan itu terlihat sangat serasi. Tapi, Ji Yeon sadar bahwa pasangan itu adalah Crystal dan Minho. Ia merasa hatinya sangat hancur melihat kemesraan mereka apalagi saat mereka berdua saling menatap. Minho seperti hendak mencium Crystal dan benar saja. Bibir Minho semakin mendekati bibir Crystal. Air mata Ji Yeon mulai tetahan di pelupuk matanya tinggal sedikit lagi bibir Minho mendarat di bibir Crystal dan tiba-tiba sebuah tangan menarik bahu Ji Yeon dan seseorang mendekapnya. Kepala Ji Yeon berada tepat di dada orang itu dan Ji Yeon bahkan dapat merasakan detak jantung pria itu. Ji Yeon merasa tenang di sana walaupun air matnaya terus mengalir.

Author POV END

 

Seung Ho POV

 

Aku sengaja menyuruhnya untuk pergi terlebih dahulu menuju area bianglala. Aku ingin memberikannya ice cream terlebih dahulu. Setelah membawa dua buah cup ice cream, aku segera menghampirinya. Ku lihat dari kejauhan Ji Yeon tengah menatap seseorang. Aku mencari kemanakah pandangan matanya. Aku menangkap  matanya menuju kearah Crystal dan Minho. Aku terus memperhatikan mereka sambil terus menghampiri Ji Yeon. Ji Yeon tak menyadari keberadaanku dan aku melihat Minho seperti hendak mencium Crystal, benar saja. sebelum Ji Yeon belum sempat melihat semua itu, aku menarik tangannya dan membenamkan wajahnya di dadaku yang bidang. Ku rasakan air matanya membasahi kaosku.

 

“Ji Yeon na, uljima (jangan menangis).” Kataku.

 

Hanya itu yang mampu aku katakan. Aku membelai rambutnya lembut untuk menghentikan tangisnya. Aku msih menatap kedua pasangan itu dan tiba-tiba pandangan mataku dan Minho bertemu. Minho menatapku ganas, begitu juga dengan diriku. Tatapanku jauh lebih ganas di banding dengan tatapannya.

 

Aku tersadar dari tatapanku saat merasakan Ji Yeon berusaha lepas dari pelukanku. Aku melepaskan pelukanku dan melihat dirinya. Hidungnya memerah. Ia pasti meanngis sangat puas di dalam pelukanku tapi, aku merasa kini ia sudah jauh lebih tenang.

 

“Apakah kamu sudah puas menangis?” Tanyaku dengan suara lembut.

 

Ia menghapur air matanya seperti anak kecil dan tanpa sepengetahuannya aku tersenyum. Mengapa yeoja ini telrihat sangat manis. Ia pun mengangguk. Tanpa aku sadari, tanganku refleks menghapus air mata yang masih tersisa di pipinya. Aku menatap lekat kedua matanya yang bengkak itu dan aku merasakan kehangatan disana.

 

“Seung Ho ssi, bisakah anda berhenti menatapku seperti itu? aku sudah tidak menangis sekarang.”

 

Perkataannya mengagetkanku. Aku segeramelepaskan tanganku darinya dan mneghelah nafasku. Hey Yoo Seung Ho! Mengapa kau begitu gugup sekarang??

 

“Terima kasih.” Jawabnya singkat.

“Berhentilah menangis. Wajahmu benar-benar jelek ketika sedang menangis. Aku membelikanmu ice cream. Makanlah dulu!” Kataku sambil memberikan sebuah cup ice cream yang tadi aku tarush di atas kursi.

 

Ia menatap ice cream itu dengan tatapan yang tak bisa aku katakan artinya. Dengan ragu ia meraih ice cream itu dan melihat isinya. Aku melihatnya tersenyum menatap ice cream itu.

 

“Apaka ini ice cream strawberry?”  Tanya dan aku hanya mengangguk. “Aku suka ice cream strawberry.” Lanjutny dengan riang.

 

Aku tersenyum. Akhirnya aku dapat melihat kembali senyum di wajahnya. Aku lebih suka dirinya yang bahagia seperti ini. walaupun ia sering memarahiku atau membentakku tapi, aku lebih suka ia seperti itu daripada ia terus saja bersedih dan menangis.

 

“Apakah kamu sangat menyukai ice cream strawberry?” Tanyaku.

 

Aku terus menatapnya tanpa  memperdulian cup ice cream yang berada di tanganku. Ia masih asik menyantap ice creamnya.ia seperti tidak menyadari bahwa aku menatapnya sedari tadi.

 

“Aku sangat menyukai ice cream ini apalagi saat aku sedang sedih atau kesal. Kalau aku sedang memiliki banyak uang, aku akan membeli cokelat. Khususnya white chocolate. Tapi, harganya sangat mahal jadi aku sangat jarang……”

 

Ji Yeon membalikkan wajahnya kearaku. Alhasil mata kita bertemu sekarang. Sepertinya gaya kita saat ini benar-benar tidak pas. Aku mengutuk diriku sendiri. Sekarang wajahku dan wajahnya benar-benar sangat dekat. Kami sama-sama terpaku dengan pikiran masing-masing. Entah ada angin dari mana, aku mendekatkan diriku kepadanya, tepatnya wajahku. Tangan kiriku memegang tengkuknya. Mataku tertuju pada bibirnya yang mungil itu.

 

Seung Ho POV END

 

Ji Yeon POV

 

Aku mengalihkan pandanganku yang sedari tadi kedepan kini menjadi kearahnya. Omo! Aku memergokinya tengah menatapku dengan lekat. Belum lagi jarak wajah kami yang terlalu dekat. Harus ku akui, ia  sangat tampan. Matanya terlihat sangat tenang menatapku. Ku rasakan wajahnya semakin dekat denganku. Aku merasa ada desiran aneh di tubuhku. Belum lagi dia kini memegang tengkukku. Apa yang ingin dia lakukan? Di bawah kesadaranku, aku menutup mataku. Ku rasakan tangannya menyentuh bibirku bergerak kearah pinggir bibirku. Aku memberanikan diri untuk membuka mataku dan wajahnya benar-benar dekat sekarang. Ia semakin mendekatkan wajahnya padaku. Sepertinya ia hendak menciumku.

“Ji Yeon ssi….”

 

Seseorang memanggil namaku. Aku dan Seung Ho tersadar dari perilaku kami dan memperbaiki duduk kami. ku melihat Minho berada di hadapanku tanpa ada Crystal disana. Ia sempat menatap Seung Ho sebentar dengan tatapan yang sangat sulit ku jelaskan. Ia lalu memegang tanganku seperti hendak mengajakku pergi.

 

“Ikut aku!” Ajak Minho.

 

Belum sempat aku menjawab, sebuah tangan lain memegang tanganku yang satu lagi seperti hendak menahanku. Ku lihat Seung Ho juga memegang tanganku. Matanya terlihat sangat murka saat menatap Minho, begitu juga dengan Minho. Aishhh, ada apa dengan mereka?

 

“Ji Yeon mau disini bersamaku.” Jawab Seung Ho. Matanya tak lepas dari Minho.

“Tapi ada hal yang perlu aku bicarakan dengan dia.” Minho menatap lekat mata Seung Ho.

“Aku tidak mengijinkanmu untuk berbicara dengannya!”

“Siapa kamu? ada hak apa kamu melarang Ji Yeon?”

“Aku pacar Ji Yeon dan sebentar lagi akan menjadi tunangan Ji Yeon.”

 

Aku tak percaya dengan apa yang Seung Ho bicarakan. Aku menatap mata namja itu. ia mengatakan semua itu dengan penuh kepastian. Sebenarnya apa maksud namja ini? ku rasakan Minho melepaskan tanganku. Ia seperti kehilangan separuh nyawanya saat Seung Ho mengatakan semua itu.

 

“Baiklah! Sekarang keputusan ada di tangan Ji Yeon.” Kata Minho pada Seung Ho. “Ji Yeon na, maukah kamu berbicara sebentar denganku?” Tanya Minho lembut.

 

Aku menatap wajah Minho. Ia memasang wajah yang memohon dan tatapan itu membuat hatiku luluh. Ku alihkan pandanganku pada Seung Ho. Ia menatap lurus kearah mataku. Aku merasa tenang dan damai saat menatap matanya. Dari sorot matanya aku dapat membaca bahwa ia menyuruhku untuk tidak mengikuti Minho. Aku menghelah nafasku. Keputusanku sudah bulat sekarang.

 

“Minho, aku ikut denganmu.” Jawabku.

 

Ku rasakan Seung Ho melepas tanganku. Terlihat kekecewaan dari wajahnya dan saat ia melepas tanganku. Sedangkan Minho tersenyum senang padaku. Ia memberikan senyum kemenangannya pada Seung Ho yang masih terpaku.

 

“Kaja! Kita pergi!” Ajak Minho sambil menarik tanganku.

 

Aku mengikuti arah kaki Minho menuju sebuah taman yang terdapat di sini. Jaraknya tidak begitu jauh dari Seung Ho. Aku masih dapat melihatnya yang menatapku.

 

“Ji Yeon na….” Panggil Minho.

 

Aku tersadar dari lamunanku dan segera menatapnya yang tengah tersenyum manis padaku.

 

“Bagaimana kabarmu? Maaf aku jarang menghubungimu.” Kata Minho.

 

Jarang? Kau bahkan tak pernah menghubungiku Choi Minho!!!!!

 

“Aku baik kok. Gak papa. Aku tahu kamu sedang sibuk.” Jawabku.

“Yeonnie…..”

 

Ia kembali mengeluarkan panggilan sayang itu padaku. Aku merasa hatiku bergejolak! Jujur, aku merindukan panggilannya.

 

“Yeonnie, aku mohon. Aku mohon dengan sangat, tinggalkan Seung Ho. Ne? Hatiku sakit melihatmu bersama dengannya.” Pinta Minho sambil menggenggam kedua tanganku.

 

Aku kaget mendengar pernyataan Minho itu. apakah dia tidak tahu bahwa aku juga sakit melihat kemesraannya dengan Crystal? Tunggu! Meninggalkan Seung Ho?

 

“Yeonnie, kamu sayang kan sama aku? sekarang hampiri Sueng Ho dan bilang kamu ingin menyudahi hubungan kalian. Aku mohon!”

 

Ia tersenyum padaku. Aku menghelah nafasku. Aku mengangguk kecil kearahnya. Memang aku dan Seung Ho sudah terlalu jauh melangkah. Kurasa, inilah saat yang tepat untuk menyelesaikannya. Minho tersenyum bahagia kearahku. Aku melangkahkan kaki kearah Seung Ho. Sesekali aku menoleh kebelakang dan aku melihat Minho tersenyum menyemangatiku. Aku menutup mataku dan menarik panjang nafasku. Aku segera menghampiri Seung Ho.

 

“Seung Ho ssi….” Panggilku.

 

Ia menoleh kearahku. Ia segera berdiri dari duduknya dan meraih kedua tanganku. Aku menatap matanya yang menunjukkan kekhawatiran. Mr. Yoo Seung Ho, mengapa matamu menunjukan bahwa kamu mulai memiliki perasaan padaku? Apa yang harus ku lakukan? Aku sangat mencintai Minho tapi, aku pun mulai merasa nyaman disisimu. Walaupun kamu sering mengejekku dan membuatku kesal tapi………. Omo Ji Yeon! ingat keputusan awalmu!

 

“Ji Yeon na, gwencana(kamu gak papa)? Dia tidak melakukan hal yang buruk kan padamu? ” Tanyanya khawatir.

 

Aku hanya menggeleng kecil sambil menundukkan kepalaku. Aku merasakan tangannya meraih pinggangku dan kini aku sudah berada di pelukannya. Aku merasa sangat nyaman di dalam pelukannya ini.

 

“Syukurlah! Aku melihatnya berbicara padamu. Apakah yang dia bicarakan padamu?”

 

Aku tersadar. Tidak! Mengapa aku malah terhanyut seperti ini! Ingat Park Ji Yeon, Yoo Seung Ho tidak sungguh-sungguh menyukaimu. Kau ingat dengan permintaanmu? Kamu mau double date tapi Seung Ho harus bersikap seromantis mungkin. Itulah yang sedang ia lakukan. Semuanya ini hanya rekayasa. Semuanya bohong! Jangan terlalu terhanyut Ji Yeon! Aku mohon.

 

“Seung Ho.” Panggilku,

 

Aku mendorong kecil tubuhnya dan membuatnya melepaskan pelukannya.

 

“Ada yang harus aku bicarakan padamu.”

 

Aku tak sanggup menatap matanya Tuhan! Aigooo, kenapa berat sekali mengatakan semua ini! Ji Yeon jangan terhanyut! Semua ini hanya rekayasa. Jangan jatuh cinta padanya.

 

“Aku mau kita…………”

Ji Yeon POV END

 

TBC

 

Yeeeeeyyyy, Part 4 kelarrr. Maaf ya lama banget. soalnya aku harus mempersiapkan diriku sebelum Ulangan Umum dan harus belajar serius untuk ulangan umumku. Makasih banget buat yang sudah mau menunggu. Gimana dengan part 4 nya? kurang greget ya? Miannn. Hehehehe. Wait part 5 yaaaa. Love u all. Jangan lupa komentar ^_^

58 tanggapan untuk “[Freelance] Sueño de Amor – Chapter 4”

  1. aaaaaa daebak thor q sampe lupa koment hehehe #plakplakplakplakplak# >.<
    mianhe thor q baru muncul di part 4 hehehehe
    #plaaaaaaaaaaaakkk#
    ceritanya daebak bangeeeet thor
    pgn cpet bca lanjutannya ^_^
    hehehehe

  2. Ayoo dong thor lanjutin chapt 5 nyaa..
    Udah ku tunngu dari dulu gak di publish jga 😥
    bikin ff yg castnya SeungJi banyak2 ya thor :* kisseu# wkwk 😛

  3. Aku malah benci sm cowok yang sifatnya kaya minho…
    Jiyeon nya juga bodoh, udh tau disakitin masih aja nurut…
    Thor buat jiyeon lanjut terus ma seung ho ya. Dan buat minho sangat-sangat cemburu dong dengan jiyeon. Pokoknya buat jiyeon gak nurut lagi dengan omongan nya minho, tapi nurutnya ma seung ho.

  4. Minho menggangu aja nieh, pdhl seung ho n jiyeon hampir kissing hehehe. Jiyeon jgn pilih minho, jgn mau diduain lagi cos minho ga akan bisa lepas dr krystal…
    Jiyeon hrs sadar, dy dh mulai jatuh cinta sama seung ho…

  5. MENIKAH ❤

    iyyah :p
    "Aku mau kita …. menikah!"
    wkwkwk itu yang JiYeon eonnie bakal bilang hahaha 😛 -___- *(jangkrik betebaran)* 😮

    updatee sooooooonnnnn !!!!xU

  6. Ahh… Kasian seung ho kalau jiyeon bener” minta menyudahinya*aduhbahasanya-,-
    suka deh sama sikapnya seung ho disini, tapi ada apa dengan minho? Kalo dia syg sma jiyeon knpa gak ngelepasin jiyeon sih? Malah nahan jiyeon disisinya pdhal jga ada crystal.

    1. Seungho : “Terima kasih kamu telah memikirkan perasaanku 🙂 ”
      Minho : “Akan ku jelaskan mengapa aku tak bisa lepas dari Krystal. tpai nanti yaaa hehehe.”

  7. MINJI atau SEUNGJI niiy thoorr….
    ∂ķΰ minji shipper tapi klo liat apa yg udh seungho lakuin buat jiyeon jadi kasian juga sama seungho….

    Aigooooo dilema niyyy….
    Update soon ya thorrrr
    🙂

  8. Yah kata”x ga di selesai in dlu br tbc.. Haiz chingu ayo cpt post part 5x.. Seru banget.. Sbnrx ak sk minji couple tp dsni minpa ga bs ambl kptsn yah.. Huh..

  9. waduh,jiyeon jgn nurutin minhoo donk!
    blum tntu kmu bhgia m dy,dy jg msh m crystal!udah,ama seugho aj!hehehe #readernymaksa
    ditunggu next part ea thor!

    1. Ji Yeon: “Tapi…. rasa sayang aku sama Minho sangat besar. aku tak mampu menolaknya…”

      Hehehe. Sippp.tunggu ya 🙂

  10. Akhr’x nihh FF d’post juga lnjutan’x…. 🙂

    knpa si TBC sllu mncul tnpa d’undang….
    Aigo, smga aja Jiyeon mmtuskan gak ninggalin SeungHo…
    Kyk’x SeungHo bneran udah suka Jiyeon nihh…. :*
    msih pnsran dgn alasan Minho ninggalin Jiyeon n’ milih Krystal…! 😐 pdhal klw d’lhat dari perlakuan Minho k-Jiyeon kyk’x dy msh cinta ma Jiyeon… :/

    d’tunggu sangat next part’x… Post scepat’x yahh thor… 🙂

    pkok’x ending SeungJi couple harus bahgia… 😉

  11. Akhrnya part 4 keluar jga.
    Omo, crystal kasar skali. Ckckckk
    Jebal jiyeon jgn turutin minho, ttap dgn seung ho ne ?

    Lanjuut

Tinggalkan komentar